Ketua Yayasan Kanker: Pembedahan Jadi Terapi Utama Untuk Pengobatan Kanker

Sabtu, 11 Desember 2021 | 19:21 WIB
Ketua Yayasan Kanker: Pembedahan Jadi Terapi Utama Untuk Pengobatan Kanker
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada beragam jenis pengobatan yang dilakukan untuk menyembuhkan penyakit kanker. Mulai dari operasi pembedahan, kemoterapi, terapi target, imunoterapi, ataupun lainnya.

Namun demikian, pembedahan dinilai jadi terapi utama karena sel kanker langsung diangkat dari dalam tubuh.

"Pembedahan sebetulnya terapi utama. Tidak ada yang lebih baik untuk menyelesaikan dari terapi bedah. Kalau sel kanker sudah diambil, kita sudah bisa lebih tenang," kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD., dalam webinar Medistra Hospital, Sabtu (11/12/2021).

Ia menjelaskan bahwa secara umum pengobatan kanker terbagi menjadi dua. Yakni, terapi lokal dengan pembedahan dan radioterapi. Juga terapi sistemik artinya obat dimasukkan langsung ke dalam tubuh, baik melalui vena maupun secara oral atau ditelan.

Baca Juga: 5 Manfaat Goji Berry untuk Kesehatan, Mampu Tingkatkan Kualitas Tidur

Selain itu, obat yang beredar dalam tubuh, seperti kemoterapi. Kemudian terapi target yang langsung menyasar sel kanker, juga terapi imunoterapi.

Berbagai jenis pengobatan yang dilakukan harus mempertimbangkan kondisi pasien dan juga karakteristik sel kanker. Khusus pada kasus kanker usus besar, Prof. Aru mengatakan bahwa terapi pembedahan sangat berperan penting dalam pengobatan, meski tingkat stadium pasien telah lanjut.

"Kalau pun sudah stadium 3, itu 60 persen masalah sudah diambil melalui pembedahan, 20 persen dapat diatasi dengan kemoterapi. Kemudian 20 persen tidak akan mendapat kemoterapi dengan satu dan lain alasan karena resisten tubuhnya tidak mentolerir," jelasnya.

Namun, tingkat stadium yang lanjut memang sangat mempengaruhi hasil pengobatan kanker. Terlebih apabila pasien sudah mencapai stadium 4, yang artinya sel kanker sudah menyebar ke organ lain. Prof Aru menyampaikan, kalau angka harapan hidup juga akan lebih kecil.

"Pada kanker usus, pembedahan tetap berperan. Karena kalau bisa kita upayakan, supaya tumornya diambil ini menjadi upaya kita dalam menanggulangi kejadian lanjut," pungkasnya.

Baca Juga: Docquity Gandeng Lovepink Buat Aplikasi untuk Pejuang Kanker Payudara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI