Suara.com - Temuan baru penelitian membuktikan jika virus SARS CoV 2 atau virus corona bekerja seperti teroris, ternyata langsung menyerang sel lemak dan sel kekebalan tubuh yang ditemukan dalam jaringan lemak.
Fakta ini terungkap melalui penelitian yang di posting di database pracetak bioRxiv pada 25 Oktober 2021 lalu, mengutip Live Science, Jumat (10/12/2021).
Para ilmuwan bereksperimen menggunakan jaringan lemak yang diperoleh dari operasi bariatrik, untuk melihat kemungkinan jaringan bisa terinfeksi oleh virus corona.
Hasilnya, ditemukan bahwa sel lemak yang dikenal dengan adiposit bisa terinfeksi dan menyebabkan peradangan kecil.
Baca Juga: 3 Peluang Bisnis Pandemi Covid-19, Dijamin Moncer
Disebutkan juga, sel kekebalan tubuh makrofag yang ada di jaringan lemak juga terinfeksi, dan menyebabkan peradangan yang lebih besar.
Selanjutnya, tim peneliti juga menemukan banyaknya partikel virus corona dalam lemak yang mengelilingi berbagai organ.
Kejadian ini serupa dengan virus HIV dan influenza yang bisa menyelubungi dirinya sendiri di dalan jaringan lemak, sebagai cara untuk bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh.
Sehingga para ahli menyebut virus corona sebagai teroris yang memanfaatkan jaringan lemak sebagai reservoir atau untuk berkamuflase.
Sayangnya, penelitian terbaru ini belum ditinjau oleh rekan sejawat atau diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Baca Juga: Warga Pamekasan Diimbau Waspadai Omicron
"Intinya adalah memang virus bisa menginfeksi sel lemak secara langsung," ungkap Philipp Scherer, ilmuwan yang mempelajari sel lemak dari UT Southwestern Medical Center di Dallas.