Catat! 6 Hoaks Terkait Varian Omicron dan Efek Samping Vaksin yang Beredar Pekan Ini

Jum'at, 10 Desember 2021 | 06:10 WIB
Catat! 6 Hoaks Terkait Varian Omicron dan Efek Samping Vaksin yang Beredar Pekan Ini
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar bohong atau hoaks mengenai Covid-19 dan vaksinasi masih bergulir meski pandemi telah terjadi selama dua tahun. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat ada 17 isu hoaks mengenai Covid-19 yang beredar selama seminggu terakhir.

Hoaks kebanyakan beredar di media sosial Facebook dan korbannya bisa dari berbagai macam usia.

"Secara keseluruhan, pada minggu ini total pertambahan hoaks tentang Covid-19, vaksinasi, dan PPKM adalah sebanyak 17 isu di 74 unggahan media sosial," kata juru bicara KemenKominfo Dedy Permadi dalam rilis KPCPEN, Kamis (9/12/2021).

Data Kemenkominfo, hoaks mengenai Covid-19 secara umum ditemukan ada 2.020 isu pada 5.228 unggahan di media sosial. Sebaran unggahan terbanyak ada di Facebook dengan jumlah 4.527 unggahan.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Yakinkan Varian Omicron Belum Masuk Indonesia

INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!
INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!

Kemudian, hoaks terkait vaksinasi ada sebanyak 408 isu pada 2.489 unggahan media sosial, persebaran terbanyak juga pada platform Facebook sejumlah 2.297 unggahan.

Sedangkan terkait hoaks PPKM, ditemukan sebanyak 49 isu pada 1.250 unggahan, terbanyak juga ditemukan di Facebook sejumlah 1.232 unggahan.

Dari ketiga isu hoaks tersebut, menurut Dedy ada enam kabar bohong yang spesifik terkait varian omicron juga efek samping vaksinasi. Di antaranya:

1. Omicron Bukan Varian Baru

Pada 2 desember tersebar hoaks melalui sebuah gambar tangkapan layar pada situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan bahwa varian Omicron terdaftar pada November 2020 dan bukan varian COVID-19 terbaru.

Baca Juga: Ngeri! Varian Omicron Sudah Menyebar di Pub dan Kelab Malam Australia

2. Penyintas Covid-19 Tak Perlu Vaksinasi

Pada 3 Desember beredar hoaks melalui sebuah video di media sosial yang menyatakan kalau penyintas Covid-19 tidak perlu divaksinasi karena memiliki kekebalan natural.

3. Poster Film Omicron

Pada 3 Desember beredar disinformasi di media sosial mengenai poster film berjudul The Omicron yang disebut tayang pada tahun 1963.

4. Omicron Komplikasi Covid-19

Pada 4 Desember beredar disinformasi postingan di media sosial yang membagikan daftar dugaan gejala virus Corona varian Omicron dan menyiratkan bahwa gejala tersebut sebenarnya adalah komplikasi dari vaksin Covid-19.

5. WHO Jadwalkan Kemunculan Varian Omicron

Pada 5 Desember beredar juga hoaks di media sosial bahwa varian baru Omicron telah dijadwalkan oleh WHO melalui tabel abjad Omicron dengan keterangan bulan Mei 2022.

6. Atlet Pingsan Usai Vaksinasi

Pada 5 Desember, disinformasi video yang berisikan kumpulan atlet jatuh pingsan lalu dikaitkan dengan efek vaksin Covid-19 yang membuat masalah jantung atau miokarditis pada olahragawan.

Kemenkominfo menyadari bahwa Indonesia masih darurat hoaks

Survei Katadata Insight dan Kemnkominfo pada 2020 ditemukan kalau 30-60 persen masyarakat Indonesia terpapar hoaks saat mengakses dan berkomunikasi melalui internet. Namun, hanya 21-36 persen saja yang mampu mengenali hoaks.

“Melalui survei tersebut juga ditemukan bahwa 11,2 persen responden menyatakan pernah menyebarkan kabar bohong atau hoaks dan 68,4 persen di antaranya mengatakan hanya ingin mendistribusikan informasi, meski belum memverifikasi kebenarannya,” papar Dedy.

Ia menegaskan tentunya hal ini harus terus menjadi perhatian bersama. Mengingat angka penemuan hoaks terkait Covid-19 menurut hasil patroli siber Kementerian Kominfo sejak 2020 sampai 9 Desember 2021 masih menunjukan penemuan berbagai macam hoaks dan disinformasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI