Suara.com - Perkembangan teknologi tak hanya bermanfaat bagi dunia industri seperti telekomunikasi, tetapi juga dunia medis. Di Taiwan, pemerintah setempat menciptakan platform komunikasi yang ditujukan untuk pasien dan tenaga medis bertajuk Mobile Personal Health Records Life atau mPHR Life.
Platform ini nantinya bisa dengan mudah diakses melalui ponsel pintar dengan pemasangan ATM sehat yaitu ATM H2U Health di toko 7-Eleven terpilih di seluruh Taiwan.
ATM H2U Health dapat mengukur tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, lemak tubuh dan menghitung indeks massa tubuh (BMI) secara gratis, sehingga proses check-up dapat dilakukan dengan mudah.
Seperti ATM, ATM H2U Health juga menghadirkan layanan manajemen kesehatan cerdas dan analisis data sesuai permintaan.
Baca Juga: Investor Taiwan Rencana Bangun Smelter di Bantaeng
Dengan demikian, perawatan kesehatan kini semakin tersebar luas di seluruh daerah pedesaan Taiwan serta menawarkan jangkauan yang lebih baik ke populasi lansia, khususnya di area-area yang langka sumber daya medis.
Dikatakan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, platform tersebut menjadi bagian dari proyek Smart City Taiwan.
Melalui sistem mPHR ini juga, warga tak hanya dapat melakukan pemeriksaan medis seperti tekanan darah, suhu tubuh, oksigen darah, tinggi dan berat badan tetapi juga memungkinkan mereka untuk melakukan telekonsultasi dengan dokter secara real-time.
Diharapkan dengan meningkatnya pemantauan kesehatan ini, maka warga Taiwan terdorong untuk lebih bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri, yang tentunya menjadi langkah penting dalam mengelola penyakit kronis.
Lebih lanjut, Biro Pengembangan Industri (IDB) Kementerian Perekonomian Taiwan juga mengatakan bahwa proyek Taiwan Smart City menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan kesehatan global terkait pemerataan perawatan kesehatan, aksesibilitas perawatan kesehatan, dan integrasi data perawatan kesehatan.
Baca Juga: Dukung Ekspor-Impor, BRI Buka Kantor Cabang Taiwan
Dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sekitar sepertiga dari populasi global tidak memiliki akses ke kebutuhan perawatan kesehatan seperti diagnostik, obat-obatan, dan vaksin, yang khususnya disebabkan oleh kesenjangan sumber daya pedesaan dan perkotaan.
Di tempat-tempat di mana layanan kesehatan tersedia, catatan medis juga masih dicatat secara manual yang berisiko salah dan terjadi kekacauan data. Selain itu, data tersebut juga dianggap tidak berkontribusi terhadap sistem pencatatan elektronik nasional.
Padahal, sistem seperti ini sangat penting untuk meminimalkan kesenjangan dalam riwayat medis pasien sehingga memungkinkan perawatan yang lancar dan hemat biaya.
"Taiwan telah menunjukkan kepercayaan dan kekuatannya selama pandemi Covid-19. Karena itu, berbagai rencana tengah dipersiapkan pemerintah di masa depan termasuk menggabungkan kecerdasan buatan (AIoT), 5G, dan teknologi cloud computing untuk memperkuat posisi Taiwan sebagai pusat perawatan kesehatan global," ujar Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dikutip dari siaran pers, Kamis (9/12/2021).
Sejak 2018, proyek Smart City Taiwan telah mengintegrasikan berbagai teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam aktivitas lokal, industri, dan sipil.
Langkah ini menjadi bagian dari visi IDB terkait manusia, perusahaan, dan Pemerintah untuk terus mengaplikasikan teknologi buatan sendiri di keseharian.