Ilmuwan Temukan Varian Omicron Versi Baru, Diduga Lebih Sulit Dideteksi PCR

Kamis, 09 Desember 2021 | 09:54 WIB
Ilmuwan Temukan Varian Omicron Versi Baru, Diduga Lebih Sulit Dideteksi PCR
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan menemukan versi tambahan varian Omicron, yang kemungkinan membuat virus lebih sulit dikenali oleh tes PCR (polymerase chain reaction).

Seperti diketahui, virus corona varian Omicron asli memiliki banyak mutasi, yang disebut sudah lebih dari 30 kali mutasi. Namun, kini ilmuwan menemukan versi tambahan keturunan varian Omicron.

Hal inilah yang membuat peneliti mengusulkan adanya pemisahan garis keturunan Omicron yang dikenal B11529.

Disarankan pemisahan dua sub-garis keturunan Omicron. BA.1 untuk versi Omicron yang awalnya diidentifikasi, dan BA.2 untuk versi tambahan yang baru ditemukan.

Baca Juga: Omicron Sudah Menyebar ke 50 Negara, Ilmuwan Harus Memiliki Data Tambahan Minggu Depan

Pemisahan itu disarankan diterapkan di Cov-Lineage, sistem online yang digunakan untuk mendokumentasikan garis keturunan SARS-CoV-2 dan penyebarannya.

"Ada dua garis keturunan dalam Omicron, BA.1 dan BA.2 yang cukup berbeda secara genetik. Dua garis keturunan ini kemungkinan berprilaku berbeda," ujar Francois Balloux, Direktur University College London Genetics Institute. mengutip Live Science, Kamis, (9/12/2021).

Perbedaan utama dari dua garis keturunan Omicron ini membuat BA.2 kemungkinan lebih sulit dilacak atau dideteksi.

Seperti diketahui, BA.1 varian Omicron memiliki kode gen 'deletion' yang disebut 69-70del, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia.

69-70del yang menyebabkan lonjakan ini tidak membuat tes PCR dinyatakan positif, dan hanya menampilkan kesalahan di tes PCR yang disebut kegagalan target gen S.

Baca Juga: Varian Omicron Mengancam Dunia, Benarkah Anak-anak Lebih Rentan Tertular?

Nah, alarm kegagalan target gen S inilah yang ada pada varian Omicron dan varian Alpha, membuat vrius lebih mudah dikenali PCR.

"Keluarnya tanda gen S sangat penting untuk mendapatkan hasil cepat di banyak varian di Afrika Selatan," ujar Sarah Otto, Profesor Biologi Evolusi Univeristy of British Columbia.

Namun sayangnya pada varian Omicron BA.2 tidak membawa mutasi 69-70del, yang membuat mereka tidak begitu menonjol dalam tes PCR, yang diduga mungkin lebih sulit dideteksi.

Sementara itu, sejauh ini secara global sudah ditemukan tujuh kasus varian Omicron BA.2. Ditemukan di Afrika Selatan, Australia, dan Kanada.

Meski begitu, tidak ada dugaan varian Omicron BA.2 memiliki perilaku berbeda dengan virus corona varian lain.

"Saya tidak berpikir ada alasan bahwa garis keturunan baru jadi ancaman," timpal David Stuart, Profesor Biologi Struktural Universitas Oxford.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI