Varian Omicron vs Varian Delta, Ini Letak Perbedaan Keduanya!

Rabu, 08 Desember 2021 | 12:07 WIB
Varian Omicron vs Varian Delta, Ini Letak Perbedaan Keduanya!
Ilustarasi virus corona Covid-19, varian Omicron, varian Delta. (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Munculnya varian Omicron telah memicu kekhawatiran di seluruh dunia. Beberapa negara pun telah memperbarui pedoman pencegahan penularan virus corona Covid-19, seperti pembatasan perjalanan.

Karena, data awal menunjukkan varian Omicron ini lebih berbahaya dibandingkan varian Delta. Sedangkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama-sama mengklasifikasikan varian Delta dan varian Omicron sebagai varian perhatian.

Meskipun varian Omicron ini memicu kekhawatiran, varian Delta masih menjadi varian virus corona yang paling dominan di banyak negara.

Tapi dilansir dari Times of India, para ahli mengatakan bahwa kasus infeksi varian Omicron juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam waktu singkat.

Baca Juga: Terungkap, Ini Sebab Ilmuwan Afrika Khawatir Terhadap Varian Omicron

Bahkan, para ahli khawatir varian baru virus corona Covid-19 ini bisa memicu gelombang ketiga. Temuan terbaru memperkirakan gelombang ketiga virus corona Covid-19 diperkirakan bisa terjadi awal tahun 2022, yakni antara Januari dan Febuari.

Ilustrasi virus corona Covid-19, varian Omicron (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, varian Omicron (Pixabay/Coyot)

Perbedaan Varian Omicron dan Varian Delta

Meskipun sekarang ini belum tahu seberapa parah infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron, para ahli mengatakan varian baru virus corona ini bisa sangat menular.

Mereka memperhatikan lonjakan kasus virus corona secara mendadak dalam rentang waktu singkat, ini meningkatkan keyakinan bahwa varian Omicron sangat menular.

Hasil pengurutan genom pun mengungkapkan bahwa varian Omicron lebih banyak bermutasi dibandingkan dengan varian Delta.

Baca Juga: Menkominfo Sebut Gejala Varian Omicron Relatif Lebih Ringan

Buktinya, varian Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan itu sendiri dibandingkan dengan varian Delta yang hanya memiliki 18 mutasi.

Karena itulah para ahli yakin bahwa varian Omicron ini lebih kebal terhadap antibodi yang diinduksi oleh vaksin Covid-19. Sehingga varian baru ini kemungkinan bisa menyebabkan peningkatan jumlah kasus terobosan atau infeksi pada orang yang sudah vaksinasi.

Dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan yang pertama kali menemukan varian Omicron mengatakan varian baru virus corona ini bisa memicu gejala yang tidak biasa tetapi lembut.

Menurutnya, pasien yang terinfeksi varian Omicron hanya mengeluhkan gejala ringan, seperti kelelahan, sakit tubuh dan tenggorokan gatal. Uniknya, tidak ada kasus kehilangan indera penciuman dan perasa pada pasien yang terinfeksi varian Omicron.

Sedangkan, varian Delta juga dapat memicu gejala ringan, seperti demam, kelelahan dan batuk menjadi beberapa tanda yang paling umum.

Ada pula pasien varian Delta yang mengalami gejala parah hingga membutuhkan rawat inap dan perawatan ICU. Tapi, sejauh ini belum ada kasus varian Omicron yang parah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI