Suara.com - Produsen Gilead Sciences telah menarik dua batch obat Covid-19 Remdesivir karena ditemukannya partikel kaca di dalam beberapa botol antivirus ini.
"Gilead Sciences Inc. menerima keluhan pelanggan, telah dikonfirmasi melalui penyelidikan perusahaan, tentang keberadaan partikulat kaca (di dalam botol)," terang Gilead dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Menurut perusahaan, partikel kaca dapat menyebabkan dampak buruk pada tubuh pasien Covid-19.
"Produk yang mengandung partikulat kaca dapat menyebabkan iritasi lokal atau pembengkakan, sebagai repons terhadap bahan asing," sambung perusahaan, dilansir Insider.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 mRNA Berisiko Diperbarui Gegara Varian Omicron, Kok Bisa?
Selain itu, partikel kaca dapat mengalir ke berbagai organ lain apabila Remdesivir mencapai pembuluh darah. Bahkan, partikel dapat menyumbat pembuluh darah di jantung, paru-paru, atau otak.
"Kondisi ini dapat menyebabkan stroke, dan bahkan, kematian," imbuh mereka.
Dua lot, 2141001-1A dan 2141002-1A, didistribusikan ke pedagang antara 25 oktober dan 2 November. perusahaan menarik sekitar 55.000 botol obat, yang setara dengan dosis untuk sekitar 11.000 orang.
Gilead mencatat bahwa tidak ada laporan reaksi merugikan sehubungan dengan penarikan antivirus ini.
Remdesivir merupakan satu-satunya antivirus resmi yang saat ini disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS untuk mengobati Covid-19.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 7 Desember: Positif 31, Sembuh 38, Meninggal 1