Covid-19 Varian Omicron Ditemukan di Sekolah, Swiss Karantina 2.000 Orang

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 06 Desember 2021 | 15:07 WIB
Covid-19 Varian Omicron Ditemukan di Sekolah, Swiss Karantina 2.000 Orang
Covid-19 varian Omicron. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Swiss melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 varian Omicron dengan karantina, setelah ditemukan kasus positif di sebuah sekolah internasional.

Tak tanggung-tanggung, jumlah orang yang dikarantina mencapai 2.000 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Jenewa, kota pusat keberadaan para diplomat internasional dan tempat markas besar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada, sebelumnya memastikan bahwa kasus pertama berasal dari seseorang yang datang kembali dari Afrika Selatan.

Satu kasus lainnya diduga juga terkait dengan orang yang sama.

Baca Juga: Varian Omicron Bikin Kasus Covid-19 Melonjak, Afrika Selatan Langsung Bikin RS Baru

"Setelah dipastikan ada dua kasus varian Omicron pada orang-orang yang memasuki kampus Châtaigneraie di Sekolah Internasional Jenewa, badan layanan medis wilayah Vaud dan Jenewa bersama-sama memutuskan untuk mengarantina semua pelajar dan staf kampus selama sepuluh hari," kata badan kesehatan Jenewa mengutip ANTARA.

WHO pekan lalu menggolongkan Omicron sebagai varian COVID-19 yang harus diwaspadai.

Swiss telah mengindentifikasi beberapa kasus varian baru itu di lima wilayah.

Negara itu juga telah memberlakukan larangan perjalanan dari Afrika bagian selatan serta kewajiban karantina pada orang-orang yang tiba dari 23 negara, termasuk Jepang, Inggris, dan Kanada.

Pihak berwenang mengatakan 1.600 dari orang-orang yang dikarantina di Vaud dan Jenewa adalah anak-anak.

Baca Juga: Antisipasi Covid-19 Varian Omicron, Polda Sumbar Perketat Wilayah Perbatasan

Selain siswa, para orang tua, adik dan kakak siswa juga akan perlu menjalani tes deteksi Omicron.

Badan kesehatan Swiss tidak mengatakan apakah pemberlakuan karantina yang baru itu ada kaitannya dengan kasus yang dipastikan muncul sebelumnya.

Namun, badan tersebut mengatakan kedua kasus terkonfirmasi itu "berkaitan erat dalam keluarga seseorang yang positif saat kembali dari Afrika Selatan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI