Ini Komplikasi yang Kerap Dialami Pasien Pasca Operasi Jantung Koroner

Senin, 06 Desember 2021 | 14:50 WIB
Ini Komplikasi yang Kerap Dialami Pasien Pasca Operasi Jantung Koroner
Ilustrasi operasi. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operasi menjadi salah satu pilihan tindakan untuk pasien penyakit jantung koroner. Operasi ini merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan aliran darah ke arteri koroner yang sudah tersumbat.

“Jadi tindakan ini dilakukan bagi pasien yang menderita jantung koroner, dengan indikasi-indikasinya yang ada,” ungkapnya.

“Karena pasien kita lihatnya itu multi disiplin, itu yang menentukan operasi bedah jantung koroner hanya dokter spesialis penyakit jantung dan darah, bersamaan dengan bedah thorax dan kardiovaskular,” ujar Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi dr. Shynta Dewiyana Hantogo, Sp.KFR, dalam acara Radio Kesehatan: Rehabilitasi Jantung Pasca Operasi Bedah Pintas Koroner, Senin (6/12/2021).

Seperti halnya tindakan medis lainnya, usai operasi pasien tidak bisa langsung benar-benar pulih. Ada beberapa kondisi yang kerap dialami oleh mereka.

Baca Juga: Skadron Pontianak dan Pekanbaru Latihan Parasailing Bersama di Batam

Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).
Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).

“Sebenarnya pasca operasi dada, perut, atau operasi besar lainnya, biasa akan terjadi komplikasi pasca operasi,” ungkapnya dalam acara Radio Kesehatan: Rehabilitasi Jantung Pasca Operasi Bedah Pintas Koroner, Senin (6/12/2021).

“Pada pasien dengan pasca bedah pintas jantung koroner misalnya, risiko komplikasi itu terjadi adanya jumlah perawatan yang lama. Yang paling sering terjadi itu pneumonia,” ungkapnya lebih lanjut.

Di samping komplikasi, pasien yang sudah lakukan operasi jantung dan pulang ke rumah untuk menjalani aktivitas, perlu dilihat mobilisasi dini nya sebelum pulang.

“Karena kita nggak mau dong, pasien pulang tidur saja di rumah. Karena itu bisa mengalami penurunan kekuatannya,” lanjut dr. Shynta Dewiyana.

“Untuk kembali ke kehidupan sehari-hari, itu setiap pasien berbeda-beda. Contohnya, mungkin ada pasien yang ibu rumah tangga dan pasien karyawan swasta yang butuh tenaga, jadi keduanya berbeda dan perlu perhatian khusus. Juga berbeda penanganan rehabilitasinya,” terangnya.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Disdag Surabaya Bakal Gelar Operasi Pasar, Tapi Jangan Borong Dagangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI