3. Pelecehan Fisik
Berupa memukul, mendorong, menendang, menggigit, melempar benda, meludahi, atau kontak agresif lainnya.
Pelecehan fisik juga termasuk memaksa pasangan untuk hamil di luar keinginannya, mencoba mempengaruhi apa yang terjadi selama kehamilan, atau mengganggu program kontrasepsi pasangan.
Kenali juga tanda-tanda dating violence, di antaranya:
- Pasangan memaksa untuk berhubungan seks
- Pasangan mengatakan Anda berhutang hubungan seksual kepadanya
- Bersikap terlalu cemburu, termasuk terus-menerus menuduh Anda selingkuh
- Bersikap sangat mengontrol, seperti memberi tahu Anda apa yang harus digunakan, melarang untuk bertemu teman dan keluarga, hingga menuntut untuk memeriksa ponsel, email, dan media sosial
- Terus-menerus menghubungi Anda dan menjadi marah jika tidak ada kabar
- Bersikap merendahkan, termasuk tentang penampilan, kecerdasan, dan aktivitas
- Mencoba mengisolasi pasangan dari orang lain
- Menyalahkan Anda atas perilaku kasarnya dan membuat daftar cara Anda 'membuat dia melakukannya'
- Menolak untuk bertanggung jawab atas tindakannya sendiri
- Meminta maaf atas pelecehan dan berjanji untuk berubah lagi, namun tetao mengulangi perbuatan yang sama
- Mudah marah terhadap hal sepele
- Tidak membiarkan hubungan berakhir atau membuat Anda merasa bersalah karena memilih pergi
- Mengancam untuk memanggil pihak berwenang (polisi, petugas deportasi, layanan perlindungan anak, dan lainnya) sebagai cara untuk mengendalikan perilaku
Perlu disadari, meskipun pasangan hanya melakukan beberapa dari tindakan di atas, itu tetaplah pelecehan dan termasuk dating violence.
Kekerasan atau pelecehan dalam pacaran sering kali dimulai dengan pelecehan emosional dan verbal. Kekerasan dalam pacaran bisa terjadi bahkan sejak awal hubungan.