Update Covid-19 Global: Varian Omicron Telah Menyebar di 16 Negara Bagian Amerika Serikat

Senin, 06 Desember 2021 | 09:23 WIB
Update Covid-19 Global: Varian Omicron Telah Menyebar di 16 Negara Bagian Amerika Serikat
Covid-19 varian Omicron. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 Global. Dikutip dari Worldometers, kasus Covid-19 di dunia telah mencapai 266,1 juta per Senin (6/12/2021) pukul 07.30 WIB. Sementara, angka kematian akibat Covid-19 kini telah lebih dari 5,27 juta.

Dalam 24 jam terakhir, kasus Covid-19 baru tercatat ada sebanyak 413.279 dan 3.991 orang yang meninggal akibat infeksi virus corona itu.

Kasus positif harian terbanyak ada di Inggris yang melaporkan 43.992 kasus, diikuti Perancis 42.252 kasus, dan Jerman dengan 35.983 kasus baru.

Angka kematian juga masih didominasi Rusia. Lebih dari sebulan terakhir, negara itu melaporkan kematian harian lebih dari seribu jiwa.

Hingga saat ini, 21,14 juta orang di dunia masih positif Covid-19, sebanyak 86.792 di antaranya dalam kondisi kritis.

Varian Omicron Makin Menyebar di Amerika Serikat
Virus corona varian Omicron telah menyebar hingga sepertiga negara bagian di Amerika Serikat. Meski begitu, varian Delta masih mendominasi infeksi Covid-19 karena rata-rata infeksi meningkat secara nasional, kata pejabat kesehatan AS.

Setidaknya 16 negara bagian AS telah melaporkan kasus Omicron.

Di antaranya, California, Colorado, Connecticut, Hawaii, Louisiana, Maryland, Massachusetts, Minnesota, Missouri, Nebraska, New Jersey, New York, Pennsylvania, Utah, Washington dan Wisconsin, menurut penghitungan Reuters.

Banyak infeksi varian omicron terjadi pada orang yang sudah divaksinasi lengkap dan mengalami gejala ringan.

Baca Juga: Ikut Vaksin Covid-19, Warga Kabupaten Semarang Dapat Doorprize Motor dan TV

Di sisi lain, varian Delta masih menyebabkan 99,9 persen kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat, kata Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Dr. Rochelle Walensky mengatakan kepada ABC News dalam sebuah wawancara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI