Suara.com - Pemeriksaan tekanan darah atau tensi jadi cara terbaik deteksi dini hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Tapi masih banyak masyarakat yang belum tahu posisi yang tepat untuk periksa tensi, agar mendapatkan hasil terbaik dan akurat.
Dijelaskan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Surya Prabowo, SpJP bahwa posisi duduk pasien saat diperiksa tekanan darah, akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Ternyata periksa tekanan darah tidak boleh dengan posisi bersantai, seperti duduk di sofa. Melainkan harus duduk tegak, tapi tetap sambil bersandar.
Baca Juga: 6 Fungsi Ginjal Dalam Tubuh Perlu Diketahui dari Ekskresi hingga Mengatur Tekanan Darah
"Jadi tensi yang terbaik, kita sepakai di guideline di konsensus kita sepakat, pengukuran tensi yang baik, pada saat pasien posisi duduk, dengan kondisi duduk tegak, kemudian kaki menempel ke tanah atau lantai," ujar dr. Surya dalam acara diskusi IDI dan Ajinomoto, Sabtu (4/12/2021).
Sehingga jika posisi pasien bersandar seperti di sofa tidak disarankan, dan tolok ukur yang benar posisi pasien seperti duduk di kursi makan, dengan posisi tegak bersandar di sandaran kursi.
Adapun tekanan darah masuk kategori hipertensi atau tekanan darah tinggi, apabila hasil tes menunjukan lebih dari 135/90 mmHg, saat diperiksa di rumah.
Namun bila menjalani pemeriksaan di klinik atau rumah sakit dikatakan hipertensi apabila hasilnya lebih dari 140/90 mmHg.
Perbedaan ini terjadi karena dalam pnaduan yang belum diestablish, disebutkan pengukuran tekanan darah di rumah itu dikurangi 5 dari pengukuran di klinik.
Baca Juga: Selain Susu, Ini 5 Makanan yang Mengandung Kalsium
Ada juga angka tensi menunjukan tekanan darah sangat sehat, yaitu kondisi saat tubuh bisa bekerja optimal apabila tekanan darahnya di bawah 130/90 mmHg di klinik dan di rumah idealnya 115/90 mmHg.