Ada dua jenis kondisi yang dimiliki anak tulis, yakni ensorineural hearing loss dan conductive hearing loss.
Sensorineural hearing loss adalah kondisi seseorang kehilangan pendengaran secara bermanen yang terjadi ketika ada kerusakan pada sel-sel kecil, seperti rambut dari telinga bagian dalam. Kondisi ini juga bisa terjadi karena ada kerusakan pada saraf pendengaran yang melemahkan saraf ketika mengirim sinyal pembawa informasi tentang suara ke otak.
Sedangkan, conductive hearing loss adalah kondisi yang terjadi ketika ada halangan atau gangguan pada bagian telinga luar atau tengah yang mencegah suara masuk ke telinga bagian dalam. Gangguan pendengaran ini biasanya hanya sementara, tetapi juga bisa menjadi permanen tergantung pada penyebabnya.
Seseorang juga bisa mengalami tuli atau gangguan pendengaran setelah mengenal bahasa, tidak hanya saat lahir. Pada anak tulis dalam kasus ini, mereka mungkin masih memiliki kemampuan berbicara yang baik dan tidak bisu.
Beda halnya jika seseorang sudah tulis sejak lahir. Anak dengan kondisi ini akan lebih kesulitan belajar berkomunikasi, karena mereka tidak bisa mendengar semua suara di sekitar mereka atau suaranya sendiri sejak lahir. Karena itu, biasanya mereka berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.