Tidak Semua Nyamuk Bisa Terinfeksi dan Menularkan Patogen ke Inang yang Digigitnya

Jum'at, 03 Desember 2021 | 20:29 WIB
Tidak Semua Nyamuk Bisa Terinfeksi dan Menularkan Patogen ke Inang yang Digigitnya
Ilustrasi Nyamuk (Pixabay) / Emphyrio
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyamuk memang sangat mengganggu. Tidak heran apabila hampir semua orang tidak seuka digigit oleh hewan kecil ini.

Selain itu, akan selalu ada ketakutan bahwa nyamuk tersebut membawa penyakit, seperti malaria atau demam berdarah dengue.

Nyamuk memang dapat menularkan infeksi yang dapat menyebabkan penyakit parah mematikan, baik pada manusia maupun hewan. Namun, sebenarnya tidak semua nyamuk menularkan penyakit.

Ahli Entomologi Medis Stephanie L. Richards mengatakan ada sekitar 2700 spesies nyamuk dan tidak semuanya dapat terinfeksi, maupun menularkan semua patogen (kuman) ke inang lain, seperti manusia.

Apa yang terjadi saat nyamuk menghisap darah?

Menurut Terminix, nyamuk betina siap mengambil darah pertamanya dari inang dalam waktu tiga hingga empat hari setelah pertama kali tumbuh menjadi nyamuk dewasa.

Nyamuk akan mencerna darah dan mengembangkan telur. Mereka dapat bertelur sekitar empat hingga lima hari setelah makan darah.

Nyamuk - (PixabayWikiImages)
Nyamuk - (PixabayWikiImages)

Setelah bertelur, nyamuk betina siap memberi makan darah lagi.

Mereka akan melakukan siklus tersebut selama hidupnya sekitar tiga hingga empat minggu. Namun, ini tergantung kondisi lingkungan.

Baca Juga: Studi: Virus Corona Varian Omicron Punya Risiko Infeksi Ulang 2,4 kali Lebih Tinggi

Saat nyamuk betina memasukkan mulutnya ke dalam kulit inang untuk menemukan pembuluh darah, mereka megeluarkan sedikit air liurnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI