Suara.com - Ancaman COVID-19 varian Omicron membuat perusahaan farmasi memerlukan formula baru untuk vaksin COVID-19 yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satunya adalah Novavax Inc yang mengatakan bahwa pihaknya akan memulai produksi komersial vaksin COVID-19 yang dikembangkan khusus untuk varian Omicron pada Januari 2022.
Perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat itu juga akan menguji apakah produk vaksinnya saat ini bekerja efektif terhadap varian Omicron atau tidak.
Menurut Novavax, dalam beberapa pekan mendatang data laboratorium diharapkan akan menunjukkan apakah antibodi dari para individu yang sebelumnya menerima vaksin COVID-19 Novavax dapat menetralkan varian Omicron.
Baca Juga: Waspada Covid-19 Varian Omicron, Jokowi Ingatkan Polda-polda yang Jaga Perbatasan
Mereka juga mengatakan telah mulai mengembangkan antigen protein paku varian Omicron yang spesifik dan akan memulai tes laboratorium terhadap vaksin baru untuk menyasar varian tersebut dalam beberapa pekan mendatang.
Virus corona varian Omicron telah mengguncang pasar dunia dan menyebabkan kekhawatiran global.
Banyak pihak mengkhawatirkan kemungkinan varian baru itu kebal dari perlindungan vaksin saat ini, yang bisa memperpanjang masa krisis kesehatan masyarakat dunia.
Perusahaan pembuat vaksin lain, termasuk Moderna dan Pfizer, juga telah mulai membuat vaksin COVID-19 yang disesuaikan dengan varian Omicron.
Vaksin COVID-19 Novavax telah mendapat persetujuan penggunaan darurat di Indonesia pada awal November.
Baca Juga: India Berhasil Ciptakan Vaksin Covid-19 Tanpa Jarum Suntik
Singapura Laporkan 2 Kasus Covid-19
Kesehatan Singapura telah melaporkan dua kasus impor Covid-19 varian Omicron setelah pengujian awal.
Berdasarkan laporan The Straits Times, kedua pasien tersebut berada di dalam penerbangan Singapore Airlines SQ479, tiba dari Johannesburg pada Rabu (1 Desember).
“Mereka telah menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) setibanya di Singapura dan segera dibawa ke fasilitas khusus stay-home notice (SHN) untuk diisolasi sambil menunggu hasil tes mereka.” mereka berbagi, menambahkan bahwa keduanya tidak berinteraksi dengan siapa pun di komunitas.
“Saat ini tidak ada bukti penularan komunitas dari kasus-kasus ini.”
Keduanya juga dinyatakan negatif Covid-19 dalam tes pra-keberangkatan mereka masing-masing di Mozambik dan Johannesburg, pada 29 November.
Semua penumpang lain di pesawat yang sama telah dites negatif untuk Covid-19 dan harus melakukan tes PCR lagi setelah karantina 10 hari mereka selesai.
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan bahwa pelacakan kontak masih berlangsung dan kontak dekat juga akan ditempatkan pada karantina 10 hari.