Kasus COVID-19 Melandai Bikin Masyarakat Enggan Vaksinasi? Ini Kata Kemenkes

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 02 Desember 2021 | 19:46 WIB
Kasus COVID-19 Melandai Bikin Masyarakat Enggan Vaksinasi? Ini Kata Kemenkes
Warga melintas di dekat mural bertema COVID-19 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus COVID-19 yang melandai dalam beberapa pekan terakhir dikatakan oleh Kementerian Kesehatan berpengaruh terhadap keinginan masyarakat melakukan vaksinasi. Kok bisa?

"Harusnya jangan menunda vaksinasi saat kasus COVID-19 melandai. Justru sebaliknya harus ditingkatkan," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi.

Dalam webinar soal pandemi COVID-19 dan percepatan vaksinasi COVID-19COVID-19, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan, kondisi penurunan vaksinasi COVID-19 itu harus diatasi pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.

‌Pemprov, pemkab dan pemkot harus mengejar vaksinasi COVID-19 karena pandemi COVID-19 di Indonesia yang melandai harus menjadi momentum emas mempercepat capaian vaksinasi di dalam negeri.

Baca Juga: Kronologis Warga Malang Habis Divaksin Malah Matanya Jadi Buta, Keluhan Tak Direspons

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di RPTRA Taman Mandala, Tebet, Jakarta, Senin (29/11/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di RPTRA Taman Mandala, Tebet, Jakarta, Senin (29/11/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Apalagi, ujar dia, bukan hanya terjadi penurunan, masyarakat juga lagi tren memilih - milih jenis vaksin.

Padahal, katanya, semua merek vaksin yang beredar di Indonesia aman dan berkhasiat sehingga masyarakat melakukan vaksinasi dengan merek yang tersedia.

“Semua vaksin sama baiknya, efek samping itu biasa sebagai reaksi tubuh kita saat dilatih vaksin untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh,"ujar Nadia.

Ada pun mengenai pengaruh vaksin pada varian baru, Nadia mengemukakan, vaksin bisa mencegah masyarakat sakit parah terhadap varian baru tersebut.

Walau pun masih banyak yang harus diteliti terkait efikasi, katanya, namun efek proteksi vaksin tetap banyak dan manfaatnya lebih besar.

Baca Juga: Dikira Malam, Mata Joko Santoso Ternyata Buta Setelah Vaksinasi Covid-19

Dia menyebutkan, saat ini capaian vaksinasi nasional sudah 67 persen untuk dosis pertama dan sekitar 46 persen dosis kedua.

"Harus masih ditingkatkan, khususnya vaksinasi lansia karena baru mencakup sekitar 53 persen untuk dosis pertama, " katanya.

Guna percepatan vaksinasi khususnya lansia, perlu dilakukan upaya mendekatkan vaksinasi kepada masyarakat, seperti sistem "door to door" dan posyandu lansia.

Akselerasi vaksinasi sangat penting untuk meminimalisir dampak penyebaran varian baru virus COVID-19 yang sewaktu-waktu bisa datang ke Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI