Usai Empat Dekade, Kenapa Vaksin HIV/Aids Masih Belum Berhasil Diciptakan?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 02 Desember 2021 | 18:30 WIB
Usai Empat Dekade, Kenapa Vaksin HIV/Aids Masih Belum Berhasil Diciptakan?
ilustrasi HIV.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin Covid-19 mulai menunjukkan harapan hanya beberapa bulan setelah virus corona baru mulai menyebar ke seluruh dunia. Namun, meski telah lebih dari empat dekade, hingga kini masih belum ada vaksin untuk HIV/AIDS.

Lantas, mengapa penelitian HIV/AIDS selama beberapa dekade hanya menghasilkan sedikit kemajuan dalam upaya pencegahan penyakit yang merenggut sekitar 680.000 nyawa pada tahun 2020?

Salah satu jawabannya adalah bahwa kemauan politik dan investasi kolosal yang telah mendorong pengembangan vaksin Covid sebagian besar telah hilang dari penelitian vaksin AIDS sejak HIV ditemukan pada tahun 1983. Tapi alasan lain terletak pada kompleksitas ilmu di balik HIV.

“Dengan vaksin Covid, para peneliti khawatir tentang vaksin yang mampu menangkis beberapa varian yang menjadi sangat mengkhawatirkan,” demikian bunyi laporan International AIDS Vaccine Initiative (IAVI).

ilustrasi vaksinasi Covid-19. [Envato]
ilustrasi vaksinasi HIV. [Envato]

Mereka mengatakan untuk HIV, ada jutaan dan jutaan virus berbeda yang dihasilkan dari kemampuan virus untuk bermutasi dengan cepat. Tingkat keragaman yang menakjubkan inilah yang harus dihadapi oleh setiap vaksin HIV.”

Olivier Schwartz, kepala unit virus dan kekebalan di Institut Pasteur di Paris, mengatakan bahwa sementara kebanyakan orang dapat pulih secara alami dari infeksi virus corona awal dan dengan demikian memperoleh kekebalan, ini tidak berlaku untuk HIV.

“HIV bermutasi jauh lebih mudah daripada Covid-19 sehingga lebih sulit untuk menghasilkan apa yang disebut antibodi penetral luas yang dapat mencegah infeksi,” katanya.

Hanya segelintir orang yang secara alami memproduksi antibodi ini saat terpapar HIV. Penelitian vaksin berarti mempelajari respons langka itu, memahami cara kerjanya, dan mencoba mereplikasinya dalam sistem kekebalan orang sehat.

Beberapa lusin vaksin sedang dipelajari, dengan satu oleh perusahaan AS Moderna berusaha menggunakan metode pengiriman mRNA yang sama dengan vaksin Covid-19 yang populer.

Baca Juga: 18 Kasus Positif HIV AID Terdeteksi di Bukittinggi, Mayoritas Laki-laki

Laporan bulan Juni yang menjelaskan penelitian tersebut menjelaskan bagaimana suntikan mRNA dimaksudkan untuk memberikan instruksi untuk proses yang disebut "penargetan germline".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI