Suara.com - Deteksi dini diabetes bisa dilakukan dengan cara periksa gula darah di rumah. Salah satu caranya adalah dengan melihat kadar gula darah puasa.
Chairman of Diabetes Connection Care Eka Hospital, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo mengatakan gula darah puasa sangat penting untuk melihat adanya potensi diabetes.
Gula darah puasa adalah kadar gula dalam darah yang diperiksa, saat pasien dalam kondisi belum mengonsumsi gula dalam bentuk apapun.
Contohnya gula darah yang diperiksa pagi hari sesaat setelah bangun tidur.
Baca Juga: Diabetes Perlu Perhatian dan Dukungan dari Berbagai Elemen di Masa Pandemi Covid-19
"Periksa gula darah puasa, normalnya gula darah kurang dari 100. Jadi saat tidak makan atau bangun tidur gula darah nggak boleh lebih dari 100," ujar Prof. Sidartawan.
Prof. Sidartawan mengatakan, masyarakat perlu berhati-hati saat gula darah sudah di atas 100, masuk kategori prediabetes atau berisiko menjadi diabetes.
"Tapi bukan berarti 105 terus jadi diabetes, enggak. Kalau 126 ke atas itu diabetes, antara 100 sampai 125 itu prediabetes, gangguan glukosa puasa," tutur Prof. Sidartawan.
Profesor yang juga dokter spesialis konsultan diabetes endokrinologi itu mengingatkan, apabila di keluarga ada riwayat diabetes dan berat badan berlebih alias gemuk berdasarkan indeks massa tubuh (BMI), maka disarankan periksa gula darah sejak usia 20 tahun ke atas.
"Tapi apabila keluarga ada diabetes, katakanlah tidak ada gemuk, maka umur 35 tahun mulai periksa gula darah puasa," pungkasnya.
Baca Juga: Pasien Diabetes Berisiko Alami Depresi, Bisakah Dicegah dengan Vitamin D dan Omega-3?