Badan Kurus dan Kurang Gizi, Pertumbuhan Tinggi Badan Anak Bisa Terganggu

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 01 Desember 2021 | 18:34 WIB
Badan Kurus dan Kurang Gizi, Pertumbuhan Tinggi Badan Anak Bisa Terganggu
Ilustrasi stunting, tinggi badan anak. (Envato Elements)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wasting alias badan kurus dan kurang gizi yang dialami oleh anak-anak tidak hanya berpengaruh pada berat badannya.

Pakar mengatakan jika wasting terjadi terus-menerus, pertumbuhan tinggi badan anak juga bisa terhambat, atau yang dikenal sebagai stunting.

"Kalau wasting terus-menerus berulang itu akan menjadi masalah jangka panjang yang itu bisa diidentifikasi juga dengan penurunan tinggi badan atau panjang badan atau kita kenal dengan istilah stunting," ujar Staf Direktorat Gizi Masyarakat, Kemenkes Hera Nurlita.

Menurut dia, untuk menurunkan masalah stunting maka Indonesia harus lebih dulu untuk mengatasi wasting.

Baca Juga: Penanggulangan Wasting Terhambat Pandemi, Ini Dampaknya Bagi Tumbuh Kembang Anak Indonesia

Ilustrasi anak kurus. (Shutterstock)
Ilustrasi anak kurus. (Shutterstock)

Indonesia, lanjut dia, sudah berhasil menekan angka wasting yang sebelumnya 10,2 persen pada 2013 menjadi 7,4 persen pada 2019.

Ia mengemukakan, wasting diukur dari berat badan anak berdasarkan panjang atau tinggi badannya.

"Namun ketika bicara stunting, kita bicara berdasarkan tinggi badan menurut umur untuk yang di bawah dua tahun, atau tinggi badan menurut umur bagi anak-anak di atas dua tahun," paparnya.

Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko menegaskan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter.

"Pemerintah Indonesia terus memberikan berbagai intervensi, baik intervensi spesifik maupun sensitif untuk mengatasi akar penyebab permasalahan gizi ini," ujarnya.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Desak BKKBN Percepat Penurunan Stunting

Ia mengakui, saat ini Indonesia menghadapi permasalahan gizi, dimana satu dari tiga balita di Indonesia mengalami stunting dan 10 persen balita wasting.

Dan pada saat bersamaan, lanjut dia, terdapat pula ancaman gizi lebih pada balita (kegemukan), yaitu sebanyak delapan persen pada 2018 serta obesitas pada dewasa sebanyak 21,8 persen pada tahun 2018.

Maka itu, ia mengatakan, secara garis besar kebijakan dan strategi yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan prevalensi wasting dan stunting akan selaras dan tidak dipisahkan satu dan lainnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI