Bukan dari Delta, Peneliti Sebut Asal Omicron Mungkin dari Pasien HIV yang Tak Diobati

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 02 Desember 2021 | 08:50 WIB
Bukan dari Delta, Peneliti Sebut Asal Omicron Mungkin dari Pasien HIV yang Tak Diobati
Ilustrasi virus corona varian Omicron lagi hangat diperbincangkan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan sekarang memiliki alasan untuk percaya bahwa virus Corona varian Omicron mungkin berasal dari pasien HIV atau AIDS dengan infeksi Covid-19 jangka panjang.

Dikutip dari Mothership, seorang ahli penyakit menular di Afrika Selatan, Richard Lessells, mengatakan bahwa kemungkinan Corona varian Omicron diinkubasi pada pasien HIV/AIDS yang tidak diobati.

Lessells adalah bagian dari tim yang pertama kali membunyikan alarm tentang penyebaran varian baru. Dia mengatakan Corona varian Omicron tampaknya tidak muncul dari "proses evolusi normal".

Sebaliknya, ia mencatat bahwa ada lompatan evolusioner yang terjadi dengan varian baru ini, dan menambahkan bahwa itu tidak berevolusi dari virus Corona varian Delta.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19 varian Omicron. (Dok. Envato)

Individu dengan immunocompromised, seperti mereka dengan HIV atau kanker yang tidak diobati, akan merasa lebih sulit untuk melawan infeksi Covid-19. Artinya bahwa virus tetap berada di tubuh mereka untuk jangka waktu yang lebih lama.

Ini memberi virus banyak kesempatan untuk bermutasi dan menemukan cara untuk bertahan dari respons kekebalan tubuh manusia, bertindak sebagai semacam "pusat pelatihan evolusioner" untuk virus.

Ahli virologi Afrika Selatan Barry Schoub mengatakan kepada Sky News bahwa Corona varian Omicron mungkin telah menemukan asal-usulnya pada orang yang tertekan kekebalan dan tidak divaksinasi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, HIV menyerang sistem kekebalan tubuh. Bagi mereka yang berhasil mendapatkan pengobatan untuk HIV, Schoub mengatakan mereka "imunokompeten, seperti kita semua", artinya mereka lebih mampu menangkal virus seperti Covid-19.

Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat HIV tertinggi di dunia, dengan 20,4 persen dari populasi umumnya terinfeksi HIV.

Baca Juga: Corona Terus Mutasi, Pakar UGM Ingatkan Covid-19 Lama-Lama Bisa Menular lewat Pencernaan

Namun, hanya 71 persen dari populasi orang dewasa yang terinfeksi sedang menjalani pengobatan untuk HIV, dan 47 persen anak-anak, meninggalkan banyak kekebalan yang terganggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI