Duh! Hingga 2021 Kemenkes Ungkap Ada 12.691 ODHA Anak

Rabu, 01 Desember 2021 | 17:10 WIB
Duh! Hingga 2021 Kemenkes Ungkap Ada 12.691 ODHA Anak
Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak 2010 hingga 2021 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah 12.691 kasus Orang Dengan HIV Aids (ODHA) anak. Dari total kasus HIV pada anak ini, hanya 4.739 ODHA anak yang menjalani pengobatan antiretroviral (ART), agar virusnya terkontrol.

Sedangkan dari 29.900 seluruh ODHA baru yang ditemukan di 2021, yakni 0,7 persen di antaranya adalah ODHA anak di bawah 4 tahun.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi yang mengungkap kasus baru ODHA anak di bawah 19 tahun di 2021.

"Kami mencatat sekitar 29.900 kasus HIV yang kita temukan di tahun 2021, dari total kasus itu 0,7 persennya terjadi pada anak kurang dari 4 tahun," ujar Nadia dalam acara peringatan Hari HIV-AIDS Sedunia Kemenkes beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Banyuwangi Catat 286 Kasus HIV/AIDS Sepanjang 2021

Nadia melanjutkan, proporsi ODHA anak usia 5 hingga 14 tahun sebanyak 1,3 persen, dan usia 15 hingga 19 sebanyak 7,2 persen dari total kasus di 2021.

"Jadi kalau kurang dari 4 tahun, biasanya karena penularan dari ibu ke anak," ujar Nadia.

Kenyataan penularan HIV dari ibu ke anak ini, menurut Kepala Program Nasional RS Kanker Dharmais, Dr. dr. Haridana Indah, tidak lepas dari banyaknya ibu yang tidak tahu bahwa ia memiliki virus HIV di dalam tubuhnya.

"Ibu hamil yang tidak mengetahui status HIV-nya dan belum minum antivirus," tutur Dr. Haridana.

Kenyataan ini sangatlah menyedihkan, karena di lapangan Dr. Haridana kerap menemukan anak yang kondisinya tetiba drop akibat virus HIV di tubuhnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Sunat Bagi Laki-laki, Bisa Turunkan Risiko Rendah Tertular HIV

"Malah biasanya anak ini sesak kemudian radang paru-paru, demam dicek HIV positif, ibunya dicek juga positif. Bapaknya bisa positif atau tidak positif, tapi biasanya sudah pasti ibunya positif," pungkas Dr. Haridana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI