Suara.com - Update Covid-19 global hari ini mengabarkan bahwa kota Sydney, Australia, tidak akan melakukan lockdown, meskipun varian Omicron sudah terdeteksi di negara tersebut.
Varian Omicron juga turut menyumbang kasus infeksi baru dunia, yang menurut data Worldometers, Rabu (1/12/2021), bertambah 578 ribu hari ini dari total 263 juta kasus di seluruh dunia.
Sedangkan kematian baru bertambah 7.536 jiwa dari total 5,2 juta orang meninggal dunia akibat Covid-19. Kini masih tersisa 20 juta kasus aktif atau orang di seluruh dunia yang masih bisa menularkan Covid-19.
Mengutip Channel News Asia, Australia memastikan tidak akan melakukan lockdown, meski dua pendatang dari Afrika Selatan dinyatakan terinfeksi varian Omicron.
Baca Juga: Munculnya Varian Omicron, Bagaimana dengan Nasib Pariwisata?
Bahkan dua orang tersebut telah membaur dengan masyarakat, dan sudah mengunjungi beberapa lokasi di Sydney, Australia.
"Saya merasa sudah waktunya melakukan pendekatan yang berbeda. Ini karena kita tidak tahu akan ada berapa banyak lagi varian virus yang akan datang," ujar Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Sebagai kota terbesar di Australia, Sydney sendiri baru keluar dari lockdown setelah 4 bulan lamanya pada awal Oktober 2021 lalu.
Saat itu lockdown dilakukan untuk menahan wabah karena varian Delta. Lalu perlahan lockdown dibuka dan dilonggarkan, setelah tingginya tingkat vaksinasi di Australia.
Adapun orang di Australia yang tertular varian Omicron, kini sudah diisolasi di fasilitas karantina di Northern Territory.
Baca Juga: Siap Kembangkan Vaksin untuk Tangkal Varian Omicron, BioNTech Kumpulkan Data