CEO Moderna: Perlu Berbulan-bulan Mengembangkan Vaksin Covid-19 untuk Varian Omicron

Selasa, 30 November 2021 | 15:24 WIB
CEO Moderna: Perlu Berbulan-bulan Mengembangkan Vaksin Covid-19 untuk Varian Omicron
Omicron. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan untuk mengembangkan dan mengirim vaksin Covid-19 yang secara khusus menargetkan virus corona varian Omicron akan memakan waktu berbulan-bulan.

Namun, dosis 100 mikrogram yang lebih tinggi dari vaksin booster Moderna bisa siap lebih cepat.

"Dosis yang lebih tinggi dapat diproduksi segera, tetapi akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum (vaksin untuk) varian Omicron siap dikirim dalam jumlah besar," kata Bancel, dilansir CNBC.

Bancel percaya bahwa varian Omicron sangat menular, tetapi akan memakan waktu minimal dua minggu untuk menentukan seberapa besar pengaruh mutasi terhadap kemanjuran vaksin Covid-19 yang ada saat ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Berharap Omicron Tak Jadi Mimpi Buruk Ekonomi Global

"Bergantung pada seberapa banyak (kemanjuran) itu turun, kita mungkin memutuskan di satu sisi untuk memberikan dosis yang lebih tinggi dari vaksin saat ini untuk melindungi orang-orang, mungkin yang berisiko sangat tinggi, menderita gangguan kekebalan, dan orang tua membutuhkan dosis keempat," sambungnya.

Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Mantan komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) Scott Gottlieb, mengatakan bahwa FDA dapat bergerak cepat untuk menyutujui vaksin Covid-19 baru yang menargetkan varian Omicron.

Sementara CEO Pfizer, Albert Bourla, mengatakan dampak Omicron pada vaksin Pfizer dua dosis mereka masih harus diawasi.

"Aku pikir hasilnya bukan vaksin tidak melindungi. Aku pikir hasilnya bisa jadi, yang belum kita ketahui, vaksin kurang melindungi," ujar Bourla.

Bourla mengatakan Pfizer telah mulai mengerjakan pembuatan vaksin baru jika perlu. Perusahaan telah membuat template DNA pertamanya pada Jumat pekan lalu sebagai langkah awal dalam proses pengembangan.

Baca Juga: Ancaman Baru Dunia, Jokowi Perintahkan Menkes Pantau dan Update Varian Omicron Saban Hari

Di sisi lain, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan, yang tugasnya mengikat sel manusia agar dapat diinfeksi. Mutasi ini terkait dengan penularan yang lebih tinggi dan perlindungan antibodi yang berkurang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI