Buah kering terutama menjadi sumber gula yang padat. Menjaga pola makan dan berat badan yang sehat penting dilakukan karena menjadi salah satu yang paling signifikan untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi, menyebabkan rasa haus yang ekstrem, dan dalam jangka panjang, menyebabkan masalah serius pada pembuluh darah kecil di tubuh.
2. Pemanis buatan
Minuman ringan diet bebas gula sebenarnya memiliki efek negatif pada sensitivitas insulin dan kontrol gula darah. Pemanis buatan dapat ditemukan di semua jenis makanan dan minuman, tetapi paling sering ditemukan dalam minuman ringan dan yoghurt.
Makanan manis apa pun yang diklaim 'bebas gula' atau 'produk diet' kemungkinan besar mengandung pemanis buatan.
Meskipun pemanis buatan tidak memiliki efek penambah gula darah secara langsung, tapi mengonsumsinya terlalu sering bisa memengaruhi cara tubuh memetabolisme glukosa.
3. Hormon
Pada beberapa orang, kadar glukosa darah bisa sangat naik turun saat periode menstruasi. Hal itu dipengaruhi karena hormon. Pengidap diabetes disarankan harus memperhatikan faktor tersebut dan menyesuaikan pengobatannya.
Kehamilan juga bisa mengakibatkan gula darah berfluktuasi. Gula darah meningkat selama masa kehamilan disebut juga diabetes gestasional, perlu dipantau dan dikelola dengan sangat ketat untuk mencegah komplikasi apa pun.
4. Kurang tidur

Pola tidur yang tidak stabil dapat berpengaruh pada kadar gula darah. Tubuh manusia secara alami mencoba dan mengatur gula darah dengan pelepasan insulin sesuai dengan pola alami bangun dan tidur.
Baca Juga: 4 Minuman yang Dipercaya Baik untuk Dikonsumsi Pasien Diabetes
Pengidap diabetes yang sering bekerja dengan pola shift berbeda-beda, termasuk jam malam, mungkin merasa sulit untuk melakukan rutinitas yang sehat untuk mengontrol gula darah. Akibatnya kontrol gula darah juga terganggu.