Suara.com - Ketua Umum PERKENI Ketut Suastika mengatakan bahwa diabetes menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia, sehingga penyakit diabetes membutuhkan perhatian dari seluruh elemen masyarakat.
Berdasarkan data International Diabetes Federation pada 2020, jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Prevalensi diabetes di Tanah Air mencapai 6,2% atau 10.681.400 kasus.
"Diabetes bukanlah penyakit yang ringan, namun penyakit yang mematikan atau penyakit katastrofik," ujar Ketut kepada Suara.com, Minggu (28/11/2021).
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, kegiatan penanganan diabetes secara kolektif yang biasa dipusatkan di rumah sakit pun sedikit mengalami hambatan.
Baca Juga: Inflasi AS Berdampak Komplikasi ke Negara Lain Termasuk Indonesia
Sementara penderita diabetes di rumah juga sulit mengontrol darah dan menjaga pola makan. Fluktuasi level gula darah bisa mengakibatkan imunitas tubuh menjadi lemah dan mudah terpapar virus.
Riset terbaru yang dilakukan tim penanggulangan Covid-19 Indonesia menunjukkan angka kematian pada pasien diabetes yang terkena Covid-19 lebih tinggi 8,3 kali lipat daripada yang tidak menderita diabetes.
Oleh karenanya, penting sekali untuk mencegah risiko komplikasi Covid-19 pada diabetes dan menurunkan angka kematiannya.
Jadi, menurut Ketut, di tengah pandemi seperti ini penderita diabetes membutuhkan pelayanan kesehatan yang optimal untuk mengontrol gula darah mereka.
Pernyataan Ketut juga didukung oleh Ketua PB PERSADIA Sony Wibisono, yang mengatakan bahwa penderita diabetes berhak mendapat dukungan. Tidak hanya dari diri sendiri, tetapi juga dari edukator, keluarga, dokter, dan elemen lainnya.
Baca Juga: Orangtua Harus Kontrol Rutin Luka Pasca Sunat Pada Anak Untuk Cegah Komplikasi
Sony juga mengatakan bahwa penanganan diabetes yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi itu sangat penting.
"Diet 3J, yaitu jumlah kalori yang dikonsumsi tiap hari, jadwal makan, dan jenis makanan yang dikonsumsi perlu terus diperhatikan oleh penderita diabetes," imbuh Sony.
Selain itu, Sony mengingatkan kepada penderita diabetes agar rutin berolahraga 30 menit sehari, tetap terapi obat minum dan suntik, serta mendapatkan penyuluhan yang memadai.