10 Informasi Baru Terkait Varian Baru Covid-19 B.1.1.529 yang Ditemukan di Afrika Selatan

M. Reza Sulaiman | Lilis Varwati
10 Informasi Baru Terkait Varian Baru Covid-19 B.1.1.529 yang Ditemukan di Afrika Selatan
Varian baru virus Corona [Foto: Antara]

Varian baru Covid-19 kembali ditemukan di Afrika Selatan, dengan kode B.1.1.529. Simak 10 fakta terkini seputar varian baru Covid-19 berikut ini.

Suara.com - Varian baru Covid-19 kembali ditemukan di Afrika Selatan, dengan kode B.1.1.529. Varian tersebut mencuri perhatian dunia lantaran ditemukan dengan jumlah mutasi lebih banyak dibandingkan virus corona Delta.

"Kekhawatirannya adalah ketika memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," kata pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove, sebagaimana diberitakan Channel News Asia.

Meski begitu, para ilmuwan masih lakukan penelitian terkait potensi risiko penularan virus corona varian B.1.1.529 itu juga cara kerja terhadap vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini. WHO bahkan langsung lakukan pertemuan darurat hari ini, hari Jumat (26/11).

Hasil penelitian sementara baru ditemukan kalau varian tersebut memiliki setidaknya 10 mutasi, lebih banyak dibandingkan dengan dua mutasi pada Delta juga tiga mutasi pada Beta.

Baca Juga: Serba-serbi Omicron BA.2.75 atau Centaurus: dari Gejala hingga Penularan

INFOGRAFIS: 7 Tips Pencegahan Covid-19 Varian Baru!
INFOGRAFIS: 7 Tips Pencegahan Covid-19 Varian Baru!

Varian Beta sebelumnya juga berasal dari Afrika Selatan yang ditemukan pada tahun lalu. Para ilmuwan memperkirakan, varian B.1.1.529 muncul akibat terjadi lonjakan infeksi di Afrika Sekatan dalam sebulan terakhir. Kasus positif Covid-19 di Afrika Selatan dilaporkan telah meningkat sepuluh kali lipat sejak awal November.

Dikutip dari Fox News, berikut 9 perkembangan terbaru di dunia terkait varian B.1.1.529 tersebut:

1. Tim ilmuwan dari tujuh universitas di Afrika Selatan masih meneliti untuk mempelajari lebih lanjut varian tersebut dengan mempelajari 100 genom keseluruhan dari mutasi.

2. Varian itu pertama kali diidentifikasi di Botswana pada awal November. Oleh sebab itu, diperkirakan jadi penyebab lonjakan kasus di Afrika Selatan saat ini.

3. Jumlah mutasi yang banyak dapat memengaruhi transmisibilitas dan respons imun, kata profesor mikrobiologi klinis di University of Cambridge Ravindra Gupta.

Baca Juga: Subvarian Baru Covid-19, Gejalanya Sering Berkeringat di Malam Hari

4. Varian B.1.1.529 juga telah ditemukan di Botswana, Hong Kong, dan Afrika Selatan.

5. Varian B.1.1.529 dianggap menjadi varian baru virus corona yang paling signifikan dan memaksa para ilmuwan untuk mencati tahu apakah bisa mempengaruhi kerja vaksin yang beredar saat ini.

6. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, seorang ilmuwan menyebut mutasi varian B.1.1.529 'mengerikan'.

7. Mutasinya yang mencapai 10, membuat varian tersebut memiliki konstelasi mutasi yang tidak biasa, kata Direktur Pusat Respons dan Inovasi Epidemi Afrika Selatan Tulio de Oliveir.

8. Ada laporan varian tersebut telah menginfeksi orang yang sudah divaksinasi, tetapi penyelidikan lebih lanjut masih perlu dilakukan, lapor Nature.

9. Rapat darurat WHO hari ini untuk menentukan apakah mutasi tersebut termasuk variant of interest.

10. Sebagaimana varian lain, B.1.1.529 juga kemungkinan akan mendapat nama Yunani. Sejumlah pemberian internasional menuliskan varian tersebut dengan nama Nu.