Suara.com - Setiap orangtua umumnya ingin sang anak bisa cepat belajar berjalan. Beberapa dari mereka menggunakan baby walker untuk membantu mempercepatnya.
Tapi, benarkah penggunaan baby walker membantu anak bisa berjalan? Sayangnya menurut Dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A hal itu hanya mitos belaka.
dr. Mesty mengatakan bahwa penggunaan baby walker tidak direkomendasikan di seluruh dunia sebab menyebabkan banyak kecelakaan pada anak. Tak hanya itu, penggunaan baby walker juga dapat menyebabkan fungsi kaki tidak optimal jika dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan alat bantu berjalan.
"Selain bahaya, itu juga menyebabkan fungsi kakinya menjadi tidak natural dan akhirnya menjinjit dan posisi jalannya mungkin tidak seoptimal yang tidak pakai baby walker walaupun tidak semua anak mengalami itu," kata dr. Mesty seperti dilansir dari ANTARA.
Baca Juga: 9 Pesona Noor Shalima Anak Wanda Hamidah, Si Sulung yang Jarang Tersorot
Mitos lain yang sering dipercaya orangtua bahwa anak dilarang menggunakan tangan kiri untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Dokter lulusan FKUI-RSCM ini mengatakan masih banyak orangtua yang melarang anaknya menggunakan tangan kiri karena dianggap akan menjadi "kidal".
Menurut dr. Mesty, anak yang belum berusia 2 tahun dibebaskan untuk mencoba menggenggam atau menggunakan tangan kirinya saat beraktivitas seperti makan, mencorat-coret serta bermain. Sebab hal tersebut akan berpengaruh pada perkembangan otak kiri dan kanannya.
"Anak butuh memiliki keseimbangan otak kiri dan kanan dan memang ini harus distimulasi terus. Kalau kita menahan dia untuk menggunakan tangan kirinya, maka otak kanannya akan terhambat perkembangannya," ujar dr. Mesty.
Baca Juga: Selamat, Nagita Slavina Melahirkan Anak Kedua, Diberi Nama Baby R