Peneliti juga melihat kalau perempuan itu tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Hasil tes di rumah sakit pun tidak menemukan bukti kalau HIV bereplikasi di tubuhnya
“Ini memberi kita harapan bahwa sistem kekebalan manusia cukup kuat untuk mengendalikan HIV dan menghilangkan semua virus fungsional," kata Ahli imunologi Xu Yu, dikutip dari The Scientist.
Peneliti HIV dari Universitas California, San Francisco, Steven Deeks, yang membantu mengidentifikasi Pasien San Francisco, menyebut temuan dari pasien Esperanza sebenarnya unik. Meski begitu, ia sebenarnya tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.
“Bukan karena dia mengendalikan virus, seperti yang kita lihat, tetapi tidak ada virus di sana, itu yang sangat berbeda,” katanya.
Menurut Deeks, kemampuan penyembuhan dari kedua perempuan itu kemungkinan karena memiliki sistem imun sel T yang sangat kuat.
Sementara itu, peneliti HIV Johns Hopkins, Joel Blankson, menyarankan dilakukan kembali penelitian menggunakan sel-sel pasien Esperanza untuk ditiru sistem kekebalannya pada model HIV tikus. Agar ke depannya dapat ditemukan teknik pengobatan HIV di masa depan.