Suara.com - Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tengah diselimuti kebahagiaan karena kelahiran putra kedua mereka pada hari ini, Jumat (26/11/2021) di Rumah Sakit Bunda, Jakarta Pusat.
Bayi berinisial R tersebut diketahui dilahirkan dengan operasi caesar yang dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Selang 36 menit setelah Nagita Slavina masuk ke dalam ruang operasi, adik Rafathar Malik Ahmad itu lahir dengan bobot 3,095 gram dan panjang 48 cm.
Dalam siaran langsung di akun TikTok keduanya, Gigi, sapaan akrabnya terlihat keluar dari ruang operasi menggunakan kursi roda. Saat ditanya sang suami mengenai perasaannya, perempuan berusia 33 tahun tersebut mengungkapkan dirinya baik-baik saja, namun masih sedikit lemas.
"Masih pusing?," tanya Raffi pada istrinya.
Baca Juga: Selamat, Nagita Slavina Melahirkan Anak Kedua, Diberi Nama Baby R
"Nggak. Teler aja," jawab Gigi.
Video tersebut banyak diunggah kembali di banyak akun TikTok. Banyak yang salah fokus karena Gigi keluar operasi dengan menggunakan kursi roda. Salah satunya di akun @mandiriyuk._.
"Habis operasi kalo Sultan mah langsung duduk ya, MasyaAllah," komentar @anisaxxxx0.
"Baru lahiran udah duduk, jangan ditanya obat atau metodenya. Aku ga bakal sanggup bayar," kata @nessxxxxxxnesi.
"Kaget udah bisa duduk," tulis @sukaxxxxx293.
Baca Juga: Foto Perdana Raffi Ahmad dengan Anak Kedua, Banjir Ucapan Selamat
Terkait hal tersebut, dr. Ivan Sini, Sp.OG, dokter kandungan yang menangani persalinan Nagita Slavina mengungkap bahwa aktris tersebut memang menggunakan tindak operasi yang dinamakan Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) yang dikenal juga sebagai fast track surgery.
"Itu namanya ERACS protocol. Early recovery after caesarean section," ungkapnya.
Dikutip dari Hello Sehat, Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) adalah protokol operasi caesar yang bertujuan untuk mempercepat mobilitas, dan proses penyembuhan (recovery) pasien.
Dengan protokol ini pasien memungkinakn untuk melakukan pergerakan lebih cepat, yaitu sekitar 2 jam pasca operasi caesar dengan nyeri yang minimal.
Melahirkan dengan metode ini melibatkan kolaborasi para dokter kandungan sebagai operator, dokter anestesi, dan dokter anak.
Apa perbedaan persalinan ERACS dengan operasi caesar biasa?
ERACS bertujuan untuk merevisi dan memperbaiki protokol operasi caesar yang lama. Saat melakukan protokol ERACS pasien tidak memerlukan puasa, hanya mengatur pola diet pasien.
Tujuannya agar pasien tetap bugar sebelum, selama, dan sesudah operasi. Pasien juga diharapkan tidak mual dan muntah. Suhu ruangan pasien pun diatur supaya tidak kedinginan.
Nyeri saat suntikan spinal anestesi juga perbaiki dengan cara menggunakan jarum anestesi jenis pencan atraumatik ukuran kecil.
Dosis pemberian obat anestesi pada protokol ERACS pun dikurangi menjadi ¼ dosis. Dengan penurunan dosis ini, memungkinkan pasien bisa pulih lebih cepat.
Teknik operasi, minimal handling, penggunaan pisau kecil yang tajam, penggunaan benang terbaik, dan teknik operasi lapis demi lapis juga akan meningkatkan keamanan pasien pada saat operasi.
Pada teknik ini juga, dokter anastesi akan menambahkan teknik operasi scarless sehingga bekas operasi caesar nantinya menjadi samar dan secara kosmetik tidak mengganggu penampilan pasien.