Benarkah Bekam Bisa Bantu Kinerja Vaksin Covid-19 Lebih Efisien? Ini Kata Ahli

Jum'at, 26 November 2021 | 11:31 WIB
Benarkah Bekam Bisa Bantu Kinerja Vaksin Covid-19 Lebih Efisien? Ini Kata Ahli
Ilustrasi bekam. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, suntik vaksin Covid-19 salah satu cara untuk mengendalikan pandemi virus corona Covid-19, selain protokol kesehatan. Meskipun begitu, vaksin Covid-19 tidak membuat tubuh kita kebal dari virus corona sepenuhnya.

Kini, para peneliti terus berusaha mencari cara untuk membuat vaksin Covid-19 ini bekerja lebih efektif dan efisien setelah disuntikan. Mereka pun menemukan metode tradisional China dan Timur Tengah yang sudah cukup populer, yakni bekam.

Metode bekam ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan cangkir panas untuk diletakkan pada kulit. Saat udara di dalam cangkir mulai dingin, tekanan udara di bawah cangkir pun turun.

Praktisi percaya bahwa metode bekam ini bisa membantu proses penyembuhan, meskipun buktikan tingkat efektivitasnya sekarang ini masih terbatas.

Baca Juga: Mengandung Protein yang Berbeda, Varian B.1.1.529 di Afsel Diduga Kebal Vaksin Covid-19

Tapi, para ilmuwan menduga metode bekam ini bisa membantu merangsang sel-sel kulit mati untuk menyerap DNA yang disuntikan sebagai vaksin atau terapi gen.

ilustrasi vaksinasi, vaksin COVID-19. [Envato Elements]
ilustrasi vaksinasi, vaksin COVID-19. [Envato Elements]

Di dalam tubuh, RNA yang disuntikan biasanya terdegradasi dengan cepat jika tidak terlindungi. Dalam vaksin mRNA Covid-19, tetesan minyak mengelilingi mRNA bisa melindunginya cukup lama untuk mencapai sel.

Namun dilansir dari WebMD, metode bekam ini bisa menimbulkan efek samping berupa kontraksi otot, nyeri dan kerusakan jaringan. Metode ini juga tidak bisa dilakukan oleh orang yang memiliki alat pacu jantung, implan atau lainnya.

Dalam studi baru yang diterbitkan di Science Advance, para peneliti mencoba melakukan suntik vaksin Covid-19 dan menerapkan metode bekam pada tikus sebagai percobaan penelitian.

Mereka menyuntikan satu atau dua dosis vaksin Covid-19 yang hanya berisi DNA, kemudian melakukan metode bekam. Hasilnya, seseorang bisa menghasilkan respons imun yang 100 kali lebih besar walau hanya mendapatkan satu dosis vaksin Covid-19 sekaligus bekam.

Baca Juga: Info Vaksin Surabaya Jumat 26 November 2021, Puskesmas Wonokromo Pakai Vaksin AstraZeneca

Para ilmuwan pun tak bisa menjelaskan secara tepat penyebab metode bekam ini bisa membantu kinerja suntikan vaksin Covid-19 lebih efektif.

Mereka menduga bekam membuat lapisan kulit tegang, meregangkan sel sehingga mengambil lebih banyak DNA. Metode bekam ini juga meningkatkan serapan DNA tidak Terlalu menyakitkan dibandingkan metode lain dan memiliki lebih sedikit efek samping, termasuk tidak adanya kerusakan jaringam

Vaksin DNA tidak memerlukan penyimpanan dingin, sehingga menjadi pilihan vaksin Covid-19 terbaik ketika kita tidak bisa mempertahankan suhu rendah untuk menyimpan vaksin tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI