Suara.com - Sebuah riset baru dari UC San Francisco menguji beberapa faktor yang diyakini dapat memicu aritmia (kondisi ketika detak jantung yang tidak teratur) yang pada akhirnya menyebabkan fibrilasi atrium (AF), atau gangguan irama jantung.
Faktor-faktor yang diuji dalam riset ini termasuk minum alkohol dan kopi, tidur miring ke kiri atau tidak cukup tidur, makan besar, minuman dingin, olahraga, hingga menjalani diet ketat tertentu.
Menurut Medical Xpress, alkohol merupakan minuman yang secara konsisten menyebabkan banyak episode aritmia, daripada faktor lain.
Peneliti menyimpulkan bahwa orang-orang mungkin dapat mengalami pengurangan risiko fibrilasi atrium (AF) dengan menghindari pemicunya.
Baca Juga: Sakit di Bagian Ini saat Minum Alkohol Bisa Menandakan Anda Menderita Kanker Limfoma
Studi ini terbit di JAMA Cardiology dan dipresentasikan pada 14 November 2021 di Sesi Ilmiah tahunan American Heart Association. Studi menggunakan metode pengujian individual, yang dikenal sebagai n-of-1.
"Meskipun kafein adalah pemicu paling umum yang dipilih untuk pengujian, kami tidak menemukan bukti hubungan jangka pendek antara konsumsi kafein dengan fibrilasi atrium."
"Sebaliknya, konsumsi alkohol secara konsisten menunjukkan peningkatan risiko AF," kata penulis utama studi Gregory Marcus, seorang profesor Kedokteran di Divisi Kardiologi, UCSF.
Data menunjukkan bahwa perilaku seperti menghindari alkohol dapat mengurangi kemungkinan mengalami episode AF.
"Studi ini diharapkan akan membuka jalan bagi banyak peneliti dan pasien untuk melakukan eksperimen 'n-of-1' yang dipersonalisasi serupa, sehingga dapat memberikan informasi relevan secara klinis terkait individu tersebut," tandas Marcus.
Baca Juga: Minum Alkohol Dapat Mengganggu Tidur, Memicu Mimpi Buruk dan Sleep Apnea