Suara.com - Di era digital 5.0 semakin banyak masalah kesehatan mental yang ditemui, hal inilah yang akan dibahas dalam Kongres Nasional IV Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia.
Dalam kongres ini, para psikolog anggota IPK Indonesia akan belajar dan berusaha tingkatkan kompetensi mengikuti perkembangan zaman, termasuk di era digital dan media sosial.
"Komitmen Ikatan Psikolog Klinis Indonesia untuk mewujudkan hal-hal tersebut salah satunya direalisasikan dalam rangkaian kegiatan Kongres Nasional IV IPK Indonesia dengan mengusung tema “Peran Psikolog Klinis untuk Kesehatan Jiwa Masyarakat Indonesia,” ungkap Dr. Gamayanti dalam konferensi pers, Kamis (25/11/2021).
Sementara itu, Kongres Nasional IV IPK Indonesia sendiri akan terdiri dari rangkaian kegiatan ilmiah dan sidang organisasi yang bertujuan untuk membuat perencanaan strategis terkait peran psikolog sebagai organisasi profesi.
Baca Juga: Mindfulness: Usaha Menuju Hidup yang Lebih Damai
Termasuk juga membahas peran psikolog klinis menghadapi tantangan di masa mendatang, memfasilitasi continuing education untuk meningkatkan pengetahuan serta kompetensi anggota, serta mengevaluasi perjalanan organisasi IPK Indonesia dan memilih kepengurusan yang baru.
Dalam acara ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, akan hadir menyampaikan sambutan sekaligus membuka kongres.
Sementara itu Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dan Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy akan hadir menyampaikan pidatonya.
Selain itu, Prof. Dr. Elisabeth Kristi Poerwandari, M.Hum., Psikolog, Guru Besar Ilmu Psikologi Klinis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia akan mengangkat topik ‘Isu Kesehatan Jiwa dan Peran Profesi Psikolog Klinis dalam Meningkatkan Kesehatan Jiwa Masyarakat Di Era 5.0.’
Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D., Psikolog, Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada menyampaikan paparan tentang ‘Perkembangan Diagnosa dan Proses Layanan Psikologi Klinis dalam Menghadapi Masyarakat Di Era 5.0’
Baca Juga: Merasa Lelah, Ini 5 Tanda Kamu Harus Social Media Detox!