Kemenkes Pastikan Dosis Vaksin COVID-19 untuk Masyarakat Umum Tidak Berubah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 25 November 2021 | 18:01 WIB
Kemenkes Pastikan Dosis Vaksin COVID-19 untuk Masyarakat Umum Tidak Berubah
Vaksinator menunjukkkan vaksin COVID-19 Moderna yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memastikan untuk saat ini, tidak ada perubahan pemberian dosis vaksin COVID-19 untuk masyarakat.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan Indonesia masih fokus pada pemenuhan dua kali suntikan sebagai vaksin lengkap COVID-19.

"Kita tetap fokus pada dua dosis sebagai vaksin lengkap di Indonesia sesuai panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Siti Nadia Tarmizi mengutip ANTARA.

Nadia mengatakan WHO masih mendorong seluruh negara di dunia untuk melengkapi dua dosis suntikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat untuk memberikan kekebalan kelompok.

Baca Juga: Tidak Ada Klaster Baru Covid-19, WSBK Mandalika Sukses Jalankan Protokol Kesehatan

Ilustrasi vaksin Covid-19 [Foto: Antara]
Ilustrasi vaksin Covid-19 [Foto: Antara]

Nadia mengatakan hingga saat ini dua dosis vaksin masih relevan diterapkan di Indonesia mengingat cakupan target vaksinasi terhadap 208 juta lebih penduduk sasaran belum selesai dilaksanakan.

Dilansir dari dashboard vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI pada Rabu sore, pemenuhan target suntikan dua dosis di Indonesia telah menembus 91,6 juta lebih dosis atau setara 43,99 persen dari target sasaran. Sedangkan untuk capaian dosis pertama mencapai 136,4 juta lebih dosis atau setara 65,52 persen dari target sasaran.

Pemenuhan dosis lengkap untuk kelompok tenaga kesehatan telah mencapai 2 juta dosis lebih atau 138,18 persen, lansia 7 juta lebih dosis atau 32,50 persen, petugas publik mencapai 20,9 juta dosis atau 120,95 persen, tenaga pendidik 2,3 juta dosis dan masyarakat rentan dan umum mencapai 44,6 juta dosis atau 31,58 persen.

Dosis lengkap untuk kelompok usia 12-17 tahun mencapai 15,9 juta dosis atau 59,88 persen. Sedangkan vaksinasi Gotong Rotong untuk dosis lengkap mencapai 1,1 juta lebih dosis atau 7,57 persen.

Nadia mengatakan vaksinasi dua dosis berikut penguatan protokol kesehatan dan monitoring mobilitas penduduk menggunakan aplikasi PeduliLindungi diharapkan cukup untuk menangkal gelombang lanjutan COVID-19 di Indonesia.

Baca Juga: Dua Dosis Suntikan Vaksin COVID-19 Tak Lagi Relevan? Ini Penjelasan Satgas COVID-19

"Selain itu, tentunya masyarakat juga perlu mengubah kebiasaan lama dengan menyesuaikan pada perilaku hidup sehat di masa pandemi dengan 3M," katanya.

Sebelumnya Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengemukakan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap dengan dua kali suntikan sudah tidak relevan lagi jika dikaitkan dengan riset yang ada saat ini.

Dicky dalam diskusi daring, Senin (22/11), mengatakan pencegahan maksimal terhadap COVID-19 adalah dengan tiga dosis vaksinasi sebab sistem imunitas yang menurun dalam kurun waktu enam bulan setelah disuntikkan dua dosis vaksinasi.

"Bicara konteks sekarang dengan varian baru, menurunnya imunitas, yang disebut vaksinasi penduduk itu bukan dua kali suntik, harus tiga kali suntik. Jadi definisi vaksinasi penuh itu bukan dua kali suntik, itu sudah tidak relevan dengan riset saat ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI