Jangan Biarkan Nyeri Dada Pada Anak, Bisa Fatal Risikonya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 25 November 2021 | 16:35 WIB
Jangan Biarkan Nyeri Dada Pada Anak, Bisa Fatal Risikonya
Ilustrasi nyeri dada.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah anak kamu pernah mengeluh nyeri dada? Atau rasa sakit yang tiba-tiba berdenyut yang membuat mereka menangis.

Episode seperti itu bisa membuat orang tua takut dan khawatir. Dikutip dari Times Of India, Dr Ramakanta Panda, ahli bedah toraks kardiovaskular, Managing Director & Vice Chairman, Asian Heart Institute, mengatakan bahwa sebagian besar waktu, nyeri dada tidak berbahaya.

"Penyebabnya bisa saja masalah yang berkaitan dengan kulit, tulang, pipa makanan, ketegangan otot, saraf terkompresi atau bahkan paru-paru. Jika anak mengalami nyeri dada yang berlangsung selama beberapa detik, atau bahkan berjam-jam, maka itu tidak berhubungan dengan jantung dan bukan alasan utama untuk khawatir," kata dia.

Namun, jika anak hanya merasakan sakit selama olaharaga fisik dan ini berlangsung lebih lama dan setelah istirahat hilang, orang mungkin mencurigai adanya situasi serius yang berhubungan dengan jantung.

Baca Juga: Benarkah Makanan Asam Bisa Perburuk Kram Menstruasi? Ini Kata Dokter!

Ilustrasi jantung (Elements Envato)
Ilustrasi jantung (Elements Envato)

Menangis dengan keras juga bisa menjadi salah satu bentuk olahraga bagi anak kecil, yang bisa membuat jantung berdetak lebih cepat dan membutuhkan lebih banyak darah untuk dipompa. Dalam skenario seperti itu jika ada cacat lahir di jantung, seorang anak mengalami nyeri dada.

Sementara nyeri dada terkait jantung pada anak-anak tidak terlalu umum, jika tidak didiagnosis tepat waktu, itu bisa menjadi berbahaya. Penting bagi orang tua untuk memahami kapan nyeri dada berhubungan dengan jantung dan kapan tidak dan berkonsultasilah dengan dokter yang sesuai.

Berbicara tentang diagnosis dan pengobatan, Dr Panda menambahkan, "Setelah Anda mengetahui diagnosisnya, maka tergantung pada tingkat keparahan kelainan/cacat jantung, dapat dikelola secara konservatif dengan obat-obatan dan modifikasi gaya hidup atau dengan intervensi bedah."

Ada dua situasi, ketika ini bisa menjadi serius- dalam kedua kasus, arteri tertentu ditempatkan secara tidak normal (cacat lahir).

Arteri asal yang lebih tinggi- Alih-alih posisi normalnya, arteri berasal dari sudut yang lebih tinggi dan menjadi tertekuk saat melebar karena olahraga atau aktivitas berat.

Baca Juga: Ukuran Dada Kelewat Besar, Curhat Model Sampai Kesulitan Mengikat Tali Sepatu

Arteri mengambil jalur yang salah: Arteri ditempatkan secara salah di antara aorta dan arteri pulmonalis. Oleh karena itu, ketika anak berolahraga/ atau bahkan ketika bayi menangis sangat keras, lebih banyak darah mengalir melaluinya. Arteri koroner terkompresi dan menyebabkan nyeri dada.

Jadi, jika nyeri dada muncul hanya selama aktivitas fisik dan berlangsung lebih lama, seseorang harus mengunjungi dokter. Dalam situasi yang jarang terjadi, dokter mungkin menyarankan CT scan. Dokter yang berpengalaman mungkin juga dapat mendeteksi hal ini dalam EKG rutin, terutama saat anak menangis atau mengalami rasa sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI