Lindungi Kesehatan Mental Keluarga, Ini 4 Pesan Penting dari UNICEF

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 25 November 2021 | 15:56 WIB
Lindungi Kesehatan Mental Keluarga, Ini 4 Pesan Penting dari UNICEF
Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 praktis mengubah seluruh aspek kehidupan manusia. Tidak hanya masalah kesehatan fisik, kesehatan jiwa pun turut terganggu karena diberlakukannya pembatasan sosial dan aktivitas masyarakat.

Hal ini menjadi perhatian UNICEF, yang menyebut masalah kesehatan mental rentan menyerang keluarga yang terdampak pandemi, terutama kelompok anak-anak dan remaja.

Menyikapi hal ini, Unicef bersama Ahli Psikologi remaja yang juga penulis best-seller dan kolumnis bulanan New York Times Dr. Lisa Damour mengungkap beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama masa ini.

1. Rasa cemas adalah hal normal

Hal pertama yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah mengatakan kepada anak remaja mereka bahwa merasa cemas itu normal. Pasalnya, banyak para remaja yang mengira kecemasan adalah tanda dari gangguan mental.

Ilustrasi kesehatan mental (unsplash.com/@fairytailphotography)
Ilustrasi kesehatan mental (unsplash.com/@fairytailphotography)

“Padahal kenyataannya, para psikolog sudah lama menyadari bahwa kecemasan adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri,” kata Lisa, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.

Oleh karenanya, ia mengungkapkan para remaja tersebut akan terbantu jika orang tua bisa menenangkannya dengan menjelaskan bahwa rasa cemas yang tengah dihadapi merupakan hal yang masuk akal.

“Kamu memang sudah seharusnya merasa seperti itu. Dan kecemasan itu akan membantumu membuat keputusan yang perlu dibuat saat ini,” ungkap Lisa.

2. Lihat ke depan

Baca Juga: Ahli Epidemiolog Tak Percaya Data Covid-19 di Bali, Tracing Dinilai Rendah

Para orang tua juga harus membantu para anak remajanya untuk melihat ke depan, jangan hanya terfokus pada situasi pandemi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI