Suara.com - Sumber energi tubuh manusia terdiri dari zat gizi makro dan mikro. Salah satu jenis zat gizi makro merupakan protein.
Selain sebagai sumber energi, protein juga berfungsi untuk pembetukan enzim dan hormon, dan juga meningkatkan kekebalan tubuh. Protein juga tersusun dari berbagai struktur kimiawi yang kompleks hingga bisa bermanfaat bagi tubuh.
Dikutip dari Ruang Guru, berikut terkait pengertian, struktur, hingga sifat protein.
Baca Juga: 6 Makanan yang Mengandung Asam Folat, Ternyata Termasuk Buah Jeruk
Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi dari berbagai asam amino yang berbeda. Sehingga, protein dapat dikatakan juga sebagai suatu kopolimer.
Ikatan yang terjadi antar protein, selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada protein.
Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi. Misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah.
Struktur Protein
Struktur protein terdiri atas beberapa macam. Sehingga wajar saja terlihat kompleks atau rumit. Terdapat empat penyusun struktur protein, di antaranya:
Baca Juga: Awas, Makanan Berprotein Tinggi Tingkatkan Risiko Kanker Prostat 70 Persen!
- Struktur primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam amino-asam amino pembentuk protein tersebut.
- Struktur sekunder yang terbentuk dari ikatan hidrogen antara gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino. Sehingga membentuk lipatan-lipatan, misalnya membentuk α-heliks.
- Struktur tersier merupakan interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang lain melalui ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-S-).
- Struktur kuartener dengan melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu protein. Pada peristiwa ini, kadang-kadang terselip molekul atau ion lain yang bukan merupakan asam amino, misalnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya terselip ion Fe3+.
Sifat Protein
Protein memiliki empat sifat asli, di antaranya:
- Sulit larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
- Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
- Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
- Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
Protein Konjugasi
Protein konjugasi merupakan senyawa protein yang mengikat, maupun terikat, dengan molekul lain yang bukan protein. Protein konjugasi terdiri dari:
- Nukleoprotein merupakan protein yang terikat pada asam nukleat, terdapat pada inti sel dan kecambah biji-bijian.
- Glikoprotein merupakan protein yang berikatan dengan karbohidrat. Terdapat pada musin kelenjar ludah, hati, dan tendon.
- Fosfoprotein merupakan protein yang berikatan dengan fosfat yang mengandung lesitin. Terdapat pada susu atau kuning telur.
- Lipoprotein merupakan protein yang terikat pada lipid (lemak), misalnya serum darah, kuning telur atau susu.
- Kromoprotein (metaloprotein) merupakan protein yang mengikat pigmen atau ion logam, misalnya hemoglobin.