Suara.com - Musim hujan identik dengan penyakit pilek yang sudah pasti menyerang saluran pernapasan. Di negara empat musim, cuaca dingin biasanya ditakuti adanya penularan virus influenza yang lebih meningkat.
Secara umum, infeksi influenza bisa dibagi menjadi dua. Yakni, infeksi yang disebabkan karena virus influenza itu sendiri dan Influenza-Like Illnes (ILI).
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi dr. Erwanto Winulyo, Sp.PD-K.AI., menjelaskan, kedua penyakit tersebut sama-sama menyerang saluran pernapasan. Hanya saja gejalanya berbeda.
"Influenza gejala lebih berat dibandingkan ILI," kata dokter Erwanto dalam siaran langsung Instagram Kementerian Kesehatan, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: 389 Ribu Kematian Setiap Tahun Terjadi Pada Lansia Akibat Flu
Gejala influenza menyebabkan batuk pada hati pertama. Kemudian perburukan gejala bisa terjadi lebih cepat dengan adanya sesak napas pada hari kedua.
Apabila sembuh pun, risiko alami kekambuhan lebih besar. Terutama pada seseorang yang memiliki penyakit penyerta saluran pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).
Sementara ILI, secara umum gejalanya mirip dengan influenza, seperti batuk dan demam. Hanya saja lebih ringan dan lebih cepat sembuh.
"Kalau pakai obat warung saja itu bisa sembuh karena penyebabnya bukan virus influenza. Karena gejalanya panas tidak terlalu tinggi, kemudian biasanya hari kedua membaik dengan istirahat, minum obat-obatan yang bersifat mengurangi gejala. Asalkan banyak minum air, Paracetamol, makan cukup, InsyaAllah hari kedua bisa membaik," tuturnya.
Di Indonesia sendiri, menurut dokter Erwanto, meski termasuk negara tropis juga tetap rentan terhadap infeksi influenza. Terutama pada masa pancaroba atau peralihan musim seperti saat ini.
Baca Juga: Ahli di Inggris Memperingatkan Adanya 'Pandemi Tersembunyi', Resistensi Antibiotik
"Kita harus hati-hati menjaga kondisi, menjaga supaya tidak mudah sakit," pungkasnya.