Suara.com - Baru-baru ini ada cara lain untuk mencegah virus corona. Peneliti menemukan mengunyah permen karet mencegah penularan Covid-19.
Sementara itu, banyak dikabarkan bahwa penis patah saat berhubungan seksual. Meski demikian, ada juga yang mengatakan bahwa penis tidak bertulang. Lantas benarkah penis bisa patah? Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.
1. Peneliti: Mengunyah Permen Karet Bisa Cegah Penularan Virus Corona Covid-19

Sejak awal pandemi virus corona Covid-19, protokol kesehatan yang selalu digaungkan adalah cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Tapi sekarang, para ilmuwan menemukan cara baru untuk menurunkan risiko infeksi virus corona.
Mereka menemukan permen karet bisa bertindak sebagai "jaring" untuk menjebak partikel virus corona Covid-19. Penelitian menemukan mengunyah permen karet bisa membatasi jumlah virus dalam air liur.
2. Tak Bertulang, Penis Patah Mitos Atau Fakta

Beberaoa kali dikabarkan adanya insiden penis patah saat melakukan hubungan seksual. Tapi karena penis tidak memiliki tulang, pertanyaannya kejadian penis patah mitos atau fakta ya?
Dikonfirmasi langsung oleh Spesialis Urologi, dr. Taufik Rakhman Taher, Sp. U, insiden penis patah adalah fakta dan bukan mitos. Dalam istilah medis kejadian penis patah disebut dengan fraktur penis.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Tidak Bergejala, Bupati Optimistis Bebas Corona