Suara.com - Disfungsi ereksi dan ejakulasi dini kerap jadi masalah utama yang dialami lelaki saat berhubungan seksual. Alhasil hubungan intim tidak bisa mencapai klimaks, dan kepuasan berkurang.
Tapi sayangnya, sangat sedikit yang tahu perbedaan antara disfungsi ereksi dan ejakulasi dini atau prematur ejakulasi.
Dijelaskan Spesialis Urologi, dr. Taufik Rakhman Taher, Sp. U, meski sama-sama menganggu aktivitas seksual, tapi keduanya berbeda.
"Jadi kalau misalnya pada disfungsi ereksi saat dia sudah ereksi, begitu dia penetrasi belum sampai orgasme dia sudah lemas," ujar dr. Taufik dalam acara diskusi RS Eka Hospital Group dan SehatQ, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: Gadis Korban Perdagangan Seks di Bukittinggi Ngaku Dijual Rp 1,2 Juta Sekali Kencan
Sehingga pada disfungsi ereksi, penis memang berhasil menegang dan bisa masuk ke lubang vagina, tapi tidak bisa memberikan kepuasan untuk diri sendiri maupun pasangan, karena keduanya belum sampai klimas tapi penis sudah berhenti ereksi.
"Sedangkan pada prematur ejakulasi, ereksi bisa sampai klimaks tapi waktunya lebih sebentar," tutur dr. Taufik.
Prematur ejakulasi atau ejakulasi dini ini, karena sudah berhasil klimaks tapi setelahnya ereksi penis tidak bertahan lama, dan kerap membuat pasangan tidak terpuaskan.
Kedua masalah ini jika terjadi terus menerus tidak hanya menyulitkan pasangan untuk memiliki keturunan. Bahkan jika dibiarkan akan timbulkan rasa kecewa pada pasangan, dan menganggu keharmonisan rumah tangga.
Untuk mengatasi hal tersebut, dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD, Tangerang itu mengingatkan untuk menjalani pola hidup sehat, rajin berolahraga dan makan makanan bernutrisi.
Baca Juga: Waspada! Predator Seks Anak Marak di Padang, 8 Pelaku Diciduk dalam Sebulan
Karena dua masalah ini tidak hanya disebabkan masalah biologis atau tubuh, tapi juga bisa disebabkan masalah psikologis maka sebaiknya segera mendapat penanganan jika memiliki masalah mental.
"Kalau dari kedoktetan, untuk supaya lama di ranjang pertama ada latihannya, kedua pakai obat, ketiga ada topikal krim, yaitu penis dibuat baal. Jadi tidak terlalu terstimuli, jadi berhubungan di ranjang lebih lama," pungkas dr. Taufik.