Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan pedoman terbaru terkait pengelolaan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak yang terinfeksi Covid-19 (MIS-C).
MIS-C dikatakan sebagai kondisi langka, namun serius, yang terjadi pada anak-anak saat positif Covid-19 dan mengalami peradangan yang mempengaruhi berbagai organ tubuhnya. Anak-anak dengan kondisi seperti itu memerlukan perawatan khusus, bahkan mungkin juga perlu dirawat di ruang intensif.
"Meskipun MIS-C adalah kondisi yang serius, dengan perawatan medis yang tepat, anak-anak dengan kondisi ini akan pulih," kata WHO sebagaimana dikutip dari situs resminya.
Melalui pedoman terbarunya, WHO merekomendasikan penggunaan kortikosteroid pada anak (usia 0-18 tahun) yang alami MIS-C dan dirawat di rumah sakit, selain pengobatan dan perawatan suportif.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 24 November: Positif 82, Sembuh 105, Meninggal 1
Rekomendasi ini muncul setelah tersedianya tiga studi observasional, mengumpulkan data dari 885 pasien.
MIS-C pertama kali diketahui pada April tahun lalu. Namun, defini klinis awal terkait MIS-C pertama kali baru dikemukakan oleh WHO pada Mei 2020.
Tanda kondisi MIS-C berupa peradangan di banyak organ, seperti jantung, paru-paru, ginjal, hingga saluran pencernaan. Umumnya, anak-anak akan mengalami demam, ruam, sakit perut, muntah atau diare, setelah positif terinfeksi virus corona, lapor Live Science.
Meski demikian, WHO memaatikan bahwa anak-anak tetap berisiko rendah alami gejala parah atau kritis apabila terinfeksi Covid-19. Akan tetapi, sama seperti orang dewasa, jika anak memiliki komorbid maka membuatnya juga lebih rentan terhadap penyakit parah.
"Yang paling sering dilaporkan dari kondisi ini adalah obesitas, penyakit paru-paru kronis (termasuk asma), penyakit kardiovaskular dan imunosupresi," kata WHO.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Sektor Pariwisata Rugi Puluhan Triliun, Apa Solusi Pemerintah?