Pemerintah Lakukan Survei Antibodi Covid-19 Nasional, Apa Fungsinya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 24 November 2021 | 17:45 WIB
Pemerintah Lakukan Survei Antibodi Covid-19 Nasional, Apa Fungsinya?
Ilustrasi antibodi. [Swiftsciencewriting/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tes antibodi Covid-19 dilakukan untuk mengetahui perlindungan yang dimiliki seseorang dari infeksi virus Corona SARS-CoV-2. Biasanya tes antibodi dilakukan usai mendapat vaksinasi atau setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Saat ini, pemerintah tengah menjalankan survei antibodi yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 bekerja sama dengan dinas kesehatan daerah. Program berjalan di 34 provinsi di Indonesia, dengan cakupan lebih dari 1.000 desa dan wilayah aglomerasi.

Survei ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kekebalan komunitas (herd immunity) masyarakat terhadap pandemi COVID-19. Hasil survei inilah nantinya dapat memberikan informasi seberapa besar kekebalan komunitas yang telah terbentuk di Indonesia.

"Baik kekebalan karena infeksi alamiah, maupun yang didapat dari hasil vaksinasi. Sehingga dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data dan fakta," tutur juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Sekolah Diminta Lebih Aktif Lakukan Surveilans

Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)
Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)

Ia menjelaskan, bahwa program ini dijalankan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta didukung peneliti-peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia.

"Hasilnya, diperkirakan akan segera dianalisis dan dapat keluar hasilnya di minggu ketiga atau keempat di akhir tahun 2021," jelas Wiku.

Lalu, apakah saat ini Indonesia sudah mendekati herd immunity? Menurut Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa Indonesia belum mencapai target kekebalan kelompok atau herd immunity Covid-19.

Nadia menjelaskan, herd immunity hanya didapatkan dari proses vaksinasi terhadap minimal 70 persen dari total populasi, bukan karena terbentuk kekebalan secara alamiah karena terinfeksi Covid-19.

"Nah apakah kita sudah mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity tentunya secara teorinya ya belum, karena kekebalan kelompok itu dari upaya vaksinasi, vaksinasi kita belum sampai 70 persen," kata Nadia secara terpisah.

Baca Juga: Belajar dari Eropa, Pelonggaran Pembatasan Aktivitas Masyarakat Tidak Boleh Sembarangan

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes itu menyebut meski orang yang sudah terinfeksi dan sembuh juga memiliki antibodi terhadap Covid-19, tingkat kekebalannya berbeda dengan proses vaksinasi.

"Walaupun mungkin sudah ada orang yang memiliki kekebalan atau imunitas dari terinfeksi alamiah, tapi itu tidak menjadi faktor dalam perhitungan target vaksinasi untuk bisa mengendalikan atau menurunkan laju penularan, walaupun itu juga berkontribusi, tapi 70 persen itu adalah herd immunity dari vaksinasi," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI