4. Faktor pencetus
Beberapa kondisi seperti diabetes mellitus, infeksi HIV, kehamilan, kanker, pengobatan dengan antibiotik oral dan kortikosteroid oral jangka panjang atau obat-obatan yang dapat menekan sistem pertahanan tubuh lainnya dapat mencetuskan malassezia folliculitis.
Lingkungan dengan kelembaban yang tinggi juga merupakan faktor yang sangat berperan meningkatkan kejadian malassezia folliculitis.
Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur.
5. Gejala
Keluhan malassezia folliculitis biasanya berupa rasa gatal yang mengganggu dengan gambaran klibis berupa bintil merah, plentingan berisi nanah berbentuk kubah ukuran 2-3 mm dengan cekungan di bagian tengah.
Keluhan ini seringkali sulit dibedakan dengan jerawat biasa ataupun infeksi folikel rambut akibat bakteri folikulitis. Sehingga perlu beberapa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis.
6. Cara bedakan malassezia folliculitis dengan jerawat biasa
Malassezia folliculitis di wajah dapat ditemukan pada daerah dagu dan sisi samping wajah. Berbeda dengan acne yang lebih sering pada daerah wajah sisi tengah.
Baca Juga: Ampuh! 8 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat di Wajah, Andalkan Bahan Aktif hingga Laser
Sementara malassezia folliculitis ditemukan adanya rasa gatal dan bisa menjadi sangat gatal. Sedangkan jerawat biasa terkadang tidak menimbulkan gatal.