Suara.com - Ribuan dokter di Uganda tengah melakukan mogok kerja yang dimulai sejak Minggu (21/11/2021) malam.
Pemogokan dilakukan untuk menagih janji Presiden Ypweri Museveni tentang kenaikan gaji dokter dan pemberian asuransi kesehatan.
dr. Herbert Luswata, sekretaris jenderal Asosiasi Dokter Uganda, mengatakan bahwa mogok kerja akan terus dilakukan hingga permintaan mereka dipenuhi oleh pemerintah, bahkan ketika rumah sakit dipenuhi pasien yang belum mendapat tindakan.
"Kami mogok kerja karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap rumah sakit-rumah sakit, serta janji presiden yang belum kunjung ditepati," tuturnya, melansir Anadolu Agency.
Baca Juga: Kedutan Mata Kiri Atas, Ini Artinya dalam Pandangan Medis dan Primbon Jawa
Pada Juni 2017, Presiden Museveni pernah berjanji akan menaikkan gaji dokter di Uganda hingga dua kali lipat. Janji ini kembali diutarakan awal tahun ini, namun belum juga ditepati.
Menanggapi mogok kerja yang dilakukan oleh para dokter, Emmanuel Aiyenbyoona dari Kementerian Kesehatan mengatakan, solusi sedang dibicarakan oleh pemerintah.
Dalam cuitannya, ia menyebut pemberian anggaran tambahan telah disetujui oleh parlemen.
"Sesuai arahan presiden, pemberian anggaran tambahan sudah diproses oleh parlemen. Para dokter seharusnya tetap bersikap profesional dan mendahulukan pasien daripada kepentingan pribadi," katanya.
Luswata mengatakan meski sudah ada tanggapan dari pemerintah, aksi mogok kerja masih akan terus dilakukan hingga solusi yang diberikan memuaskan.
Baca Juga: IDI Imbau Dokter Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Nataru
"Kami akan meneruskannya, hingga permintaan kami dipenuhi," katanya.