Update Covid-19 Global: WHO Catat Kematian Harian di Eropa Meningkat 2 Kali Lipat

Rabu, 24 November 2021 | 09:30 WIB
Update Covid-19 Global: WHO Catat Kematian Harian di Eropa Meningkat 2 Kali Lipat
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan pertambahan 543.801 kasus dalam 24 jam terakhir. Sementara kematian bertambah 7.414 jiwa di waktu yang sama.

Kasus baru dan kematian harian masih didominasi wilayah Eropa. Tercatat pada situs worldometers, dari total kasus baru pagi ini, sebanyak 337.068 di antaranya berada di Eropa. Lebih dari setengah kematian harian, atau sebanyak 4.349 jiwa, juga berada di Eropa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memperkirakan akan ada sekitar 700.000 orang di Eropa meninggal akibat Covid-19 hingga Maret 2022. Sehingga total kematian kasus virus corona di wilayah itu diprediksi mencapai lebih dari 2,2 juta pada tahun depan.

Karenanya, WHO mendesak orang untuk divaksinasi dua dosis dan mendapat suntikan booster.

Saat ini, total kematian Covid-19 di 53 negara di kawasan Eropa telah lebih dari 1,5 juta, menurut data WHO. Angka kematian harian meningkat dua kali lipat dibandingkan akhir September, menjadi 4.200 per hari.

WHO wilayah Eropa mencatat data tersebut mencakup Rusia dan bekas republik Soviet lainnya serta Turki.

"Kematian yang dilaporkan secara kumulatif diproyeksikan mencapai lebih dari 2,2 juta pada musim semi tahun depan, berdasarkan tren saat ini," kata WHO, dikutip dari Channel News Asia.

Kondisi stres tinggi pada pekerja di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit juga diperkirakan terjadi di 49 dari 53 negara Eropa.

Prancis, Spanyol, dan Hongaria termasuk di antara negara-negara yang diperkirakan akan mengalami tekanan ekstrem dalam penggunaan ICU bagi pasien Covid-19 pada awal 2022.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Mingguan Masih Naik, Ribuan Pasien Dirawat di RS Singapura

WHO mengatakan, banyaknya orang yang tidak divaksinasi serta longgarnya protokol kesehatan menjadi beberapa faktor yang memicu penularan tinggi di Eropa, selain karena dominasi varian Delta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI