Suara.com - Seorang pemilik akun Twitter @_fransiskancis menceritakan pengalamannya menjadi seorang pendonor ginjal bagi kakak seorang temannya yang menderita gagal ginjal, di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Wanita yang akrab disapa Siska tersebut, membagikan sebuah utas di Twitter pada 8 November 2021 tentang persiapannya menjelang operasi.
"Besok hari bersejarah bagi saya, 9 November 2021. Hari ini adl hari terakhir saya bisa merasakan sebagai manusia berginjal dua. Besok saya akan melihat satu ginjal saya berada di raga orang lain," cuit Siska.
Siska mengatakan persiapannya mendonorkan ginjal cukup panjang, yakni 10 bulan. Selama masa tersebut, wanita yang juga kerap disapa Ncis ini harus menjalani pra-test.
Baca Juga: Jual Ginjal untuk Beli iPhone, Pria Ini Sekarang Harus Cuci Darah Rutin
"Sebelum akhirnya kita mendapat jadwal operasi, saya musti melalui 10 bulan untuk PRA TEST ini itu (dan saat separuh jalan, sudah dinyatakan LOLOS sebagai pendonor)," sambungnya.
Menurutnya, tahap paling krusial dalam pra test adalah ujian advokasi. Tahap inilah yang menentukan apakah calon pendonor bisa mendonorkan ginjalnya kepada penerima atau resipien.
Siska menceritakan, dalam tes advokasi ini calon pendonor akan ditanyai oleh banyak dokter, termasuk dokter forensik. Calon pendonor juga diperiksa legalitas hukumnya.
Ia mengatakan bahwa perlu dua minggu untuk mendapat hasil advokasi.
Sebelum operasi, Siska harus menjalani isolasi di rumah sakit selama satu minggu. Kondisinya harus steril.
Baca Juga: Kisah Pilu Pria Jual Ginjal Demi Beli iPad dan iPhone, Kini Hidup Menderita
Siska menjalani operasi pada 9 November 2021, pukul 06.30 WIB. Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 15.00 WIB, Siska sudah siuman dari operasi donor ginjal.
"Sampai dengan malam ini masih dikateter dan pake pampers, belum boleh dan belum bisa bangun dari tempat tidur karena masih nyeri di 4 sayatan (3 sayatan kecil utk tempat masuknya slongsong besi teknik laparoskopi dan 1 sayatan kayak sesar tempat merogoh ambil ginjalnya)," sambung Siska. Keesokan paginya, ia sudah bisa belajar duduk dan berjalan.
Dalam kesempatan lain, Siska menceritakan bahwa fungsi ginjal penerima donornya sebelum transplantasi sangat rendah, yakni hanya sebatas 3%. Hasil lab pun berada di angka 200 dan kreatinin di angka 16.
Setelah transplantasi, ia mendapat kabar bahwa fungsi ginjal penerima donor kembali normal.
"Mau cerita, yaa. Lagi shock kaget soalnya. Barusan dapet hasil laboratorium darah dari si penerima ginjalku, dan tara hasil lab darah fungsi ginjalnya: Ureum dan Kreatinin: NORMAL," cuitnya.
Menurutnya, tranplantasi ginjal adalah harapan terbaik dari pasien penderita gagal ginjal.
Setelah mendonorka ginjalnya, Siska juga harus kontrol ke dokter yang menanganinya, yakni Spesialis Penyakit Dalam Endang Susalit.
Dalam cuitannya yang lain, Siska juga berencana mendonorkan kornea matanya setelah meninggal nanti.
Siska mengaku berani mendonorkan organ tubuhnya adalah demi kemanusiaan.
"Terakhir, Terakhir, banyak pertanyaan kenapa saya seberani ini dalam memutuskan mendonor ginjal. Tidak ada alasan lain, selain alasan kemanusiaan," tandasnya.