Meski Kasus COVID-19 Melonjak Naik, Amerika Serikat Janji Tidak Akan Melakukan Lockdown

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 23 November 2021 | 18:22 WIB
Meski Kasus COVID-19 Melonjak Naik, Amerika Serikat Janji Tidak Akan Melakukan Lockdown
Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat menanggapi adanya lonjakan kasus COVID-19, yang disebabkan oleh turunan virus Corona varian Delta.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih mengatakan meski kasus Covid-19 melonjak naik, Amerika Serikat tidak perlu memberlakukan penguncian atau menutup ekonominya untuk mengekang penyebaran COVID-19.

Hal itu disampaikan oleh koordinator tanggapan COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients pada Senin (22/11).

"Kami tidak menuju ke arah penguncian. Kami memiliki cara-cara lain untuk mempercepat jalan keluar dari pandemi ini; vaksinasi yang tersedia secara luas, suntikan vaksin penguat, suntikan vaksin anak, pengobatan," kata Zients kepada wartawan pada kegiatan pengarahan Gedung Putih.

Ilustrasi lockdown Covid-19. (Andrea Piacquadio/Pexels)
Ilustrasi lockdown Covid-19. (Andrea Piacquadio/Pexels)

"Kami dapat mengekang penyebaran virus dengan cara apa pun tanpa harus mematikan ekonomi kami," ujarnya.

Badan-badan regulator AS pada Jumat (19/11) memperluas kelayakan penggunaan suntikan vaksin penguat (booster) untuk kekebalan terhadap COVID-19 bagi semua orang dewasa, dan 3 juta warga AS telah mendapatkannya, kata Zients.

"Bahkan, tepat pada Jumat, Sabtu dan Minggu, kami telah memberikan 3 juta suntikan vaksin booster kepada warga. Satu juta suntikan booster per hari," tutur Zients.

"Jangan ditunda, dapatkan suntikan booster Anda sehingga Anda dapat meningkatkan perlindungan terhadap COVID saat kita memasuki musim dingin," lanjutnya.

Secara terpisah, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan para pejabat urusan kesehatan AS saat ini tidak merekomendasikan penguncian atau pembatasan kegiatan ekonomi untuk mengekang peningkatan kasus COVID-19.

Baca Juga: Joe Biden Bakal Maju Lagi di Pilpres Amerika Serikat 2024

Eropa sekali lagi menjadi pusat pandemi global COVID-19 dengan Austria memberlakukan kembali penguncian penuh, kerusuhan pecah di kota-kota di seluruh Belanda karena penguncian sebagian wilayahnya, dan banyak negara lain di Eropa memberlakukan pembatasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI