Suara.com - Insomnia merupakan keluhan gangguan tidur yang paling umum. American Academy of Sleep Medicine (AASM) mencatat insomnia memengaruhi lebih dari satu dari tiga orang dewasa.
Namun, insomnia kronis biasanya disebabkan oleh masalah lain di baliknya. Biasanya ada masalah mendasar, baik dari gaya hidup, lingkungan, atau kesehatan.
Gejala insomnia bisa berupa sulit tidur, bangun di tengah malam atau terlalu pagi, merasa lelah di siang hari, sulit berkonsentrasi, hingga berperilaku energi atau motivasi kerja lebih rendah.
Berdasarkan laman Self, berikut penyebab insomnia:
Baca Juga: 7 Tips Membuat Si Kecil Tidur Nyenyak, Orangtua Wajib Tahu!
1. Kecemasan
Menurut direktur pengobatan perilaku tidur di SleepCharge, Jason Ong, Ph. D, dalam beberapa hal insomnia seperti gangguan kecemasan karena kurang tidur.
"Kecemasan tentang tidur dan upaya untuk mencoba tertidur benar-benar bisa memperpanjang masalah dengan menganggu pengaturan tidur tubuh Anda secara tidak sengaja," jelasnya.
Banyak yang menyarankan untuk berusaha lebih keras agar tertidur, tapi pada kenyataannya hal itu justru membuat lebih gelisah dan terjaga.
2. Punya jadwal tidur yang tidak teratur
Baca Juga: Incar HP, Keluarga Pencopet Asal Jakarta Datang ke Mandalika Naik Pesawat, Tidur di Hotel
Gangguan tidur bisa terjadi saat jadwal tidur tidak teratur. Misalnya pada pekerja shift.
Akar masalah ini dikenal sebagai misalignment sirkadian, atau mencoba tidur pada waktu yang tidak sesuai dengan jam tubuh internal, yang mengatur siklus tidur dan bangun tubuh.
3. Stres kronis
Sejumlah peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan membuat stres dapat memicu insomnia. Sebab, stres kronis akan memicu produksi hormon kortisol dan adrenalin ke dalam aliran darah.
Ketika stres tidak mereda, maka hormon tersebut akan terus mengalir di malam hari. Akibatnya, Anda akan terus waspada, menghalangi tubuh untuk rileks san tertidur.
National Alliance on Mental Illness (NAMI) AS mengatakan insomnia gejala dari banyak gangguan kejiwaan, termasuk depresi, kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan bipolar, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Peneliti berhipotesis hubungan antara insomnia dan gangguan mental disebabkan oleh perubahan seperti respons stres yang meningkat, masalah dengan neurotransmiter atau pembawa pesan kimia seperti serotonin, norepinefrin, dan dopamin, ditambah masalah terkait dengan jam tubuh internal dan siklus tidur
5. Kondisi kesehatan lainnya
Insomnia dapat berasal dari berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur lainnya seperti sindrom kaki gelisah, narkolepsi, atau apnea tidur.
Nyeri kronis karena kondisi kesehatan fisik, seperti radang sendi, sakit kepala, kanker, gangguan gastrointestinal, atau bahkan gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson, juga dapat menyebabkan insomnia.