Peradangan Lambung Bisa Bikin Sesak Napas? Ini Penjelasan dari Dokter

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 23 November 2021 | 14:54 WIB
Peradangan Lambung Bisa Bikin Sesak Napas? Ini Penjelasan dari Dokter
Ilustrasi sesak napas. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengalami peradangan lambung memang bisa menyebabkan nyeri di bagian perut. Tapi, apakah peradangan lambung juga bisa menyebabkan sesak napas?

dr. Poh Choo Hean dari Mount Elizabeth Novena Hospital Singapura mengatakan tidak demikian. Menurutnya masalah lambung yang dialami pasien tidak akan menyebabkan sesak napas.

"Refluks biasanya tidak memberikan sesak napas. Untuk sesak napas Anda akan lebih baik memeriksakan diri ke spesialis paru-paru," tutur dr Poh di laman Smarterhealth.id.

"Anda mungkin perlu melakukan tes fungsi paru-paru atau rontgen dada untuk memastikan tidak ada masalah paru-paru," tambahnya lagi.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Pedas

Ragam penyakit lambung yang bisa bikin muntah darah. (Shutterstock)
ilustrasi peradangan lambung. (Shutterstock)

Ia menjelaskan bagi pasien peradangan lambung, memang terkadang gejalanya bisa dirasakan kembali.

Namun jika ini terjadi, pasien cukup meminum obat pereda gejala yang sudah diresepkan oleh dokter.

Ia mengatakan jika sakit perut disebabkan oleh adanya peradangan, dibutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan untuk bisa sembuh total.

"Jika sakit perut disebabkan peradangan, kadang-kadang pengobatan 6-8 minggu akan mengobati peradangan atau ulkus (luka). Namun kadang-kadang gejalanya bisa kembali dan kemudian Anda hanya tinggal minum obat saat dibutuhkan," tutupnya.

Lalu, apa saja penyebab peradangan lambung yang bisa menyerang Anda? Melansir laman Hello Sehat, ini dia 5 penyebab radang lambung:

Baca Juga: Perut Sering Mengeluarkan Bunyi, Apakah Tanda Ada Masalah Kesehatan di Lambung?

1. Infeksi bakteri H. pylori

Helicobacter pylori adalah bakteri yang secara alamiah hidup dalam saluran cerna. Bakteri ini biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi jika jumlahnya berlebihan, H. pylori bisa menyerang dan menginfeksi lapisan perut.

2. Gangguan autoimun

Penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh justru berbalik menyerang organ dan jaringan tubuh yang sehat.

Penyakit autoimun. (Shutterstock)
Penyakit autoimun. (Shutterstock)

Pada orang dengan gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuhnya keliru menyerang sel-sel sehat dalam lambung. Lama-kelamaan, hal ini dapat mengubah struktur dan mengurangi jumlah lendir pelindung dinding lambung sehingga memicu peradangan.

3. Kebocoran cairan empedu

Empedu dan campuran makanan dalam duodenum akan masuk ke usus kecil melalui katup pilorus. Katup pilorus biasanya hanya terbuka sedikit untuk menyalurkan cairan empedu.

Bila katup pilorus tidak bisa menutup dengan rapat, cairan empedu bisa bocor dan mengalir menuju lambung sehingga menyebabkan peradangan. Hal ini terjadi karena cairan empedu memang tidak dirancang untuk bisa “diterima” di dalam organ lambung.

4. Stres berkepanjangan

Penelitian yang ditulis dalam buku berjudul Stress-Induced Gastritis pada 2019, stres berat bisa menjadi penyebab radang lambung. Ini karena saat Anda stres, otak akan meningkatkan produksi sejumlah enzim seperti histamin dan gastrin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI