5 Mitos Tentang Sarapan, Salah Satunya Percepat Penurunan Berat Badan

Selasa, 23 November 2021 | 11:19 WIB
5 Mitos Tentang Sarapan, Salah Satunya Percepat Penurunan Berat Badan
Ilustrasi sarapan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada orang yang terbiasa memulai hari dengan sarapan lengkap. Tapi sebagian orang mungkin merasa cukup hanya dengan menenggak kopi atau teh.

Terlepas dari menu apa yang dikonsumsi untuk memulai hari, tapi ternyata masih ada sejumlah mitos yang beredar mengenai sarapan. Dikutip dari All Recipes, berikut lima mitos tentang sarapan yang maaih banyak dipercaya.

1. Sarapan menjadi waktu makan terpenting

Fakta: Salah satu penelitian ada yang pernah menemukan kalau orang yang sarapan cenderung lebih sehat dibandingkan sekitar 20-an persen mereka yang melewatkan sarapan.
Penelitian observasional itu menunjukkan orang yang sarapan lebih mungkin sedikit terhindar dari penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi.

Baca Juga: Kerap Diberi Makanan oleh Ibu Kos, Pria Ini Mengaku Terima Risiko Menyenangkan

Tetapi, tidak jelas apakah sarapan menjadi rahasia terpenting yang menyebabkan hal tersebut. Apakah orang yang melakukan sarapan hanya memiliki lebih banyak kebiasaan baik, seperti berolahraga, tidak merokok, minum lebih sedikit alkohol, dan konsumsi makanan yang lebih baik secara keseluruhan.

Di sisi lain, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa melewatkan sarapan sesekali mungkin memiliki manfaat kesehatan juga. Intinya, tidak banyak bukti menyatakan sarapan lebih penting daripada waktu makan lainnya.

2. Menu sarapan kemasan lebih baik

Fakta: Menyajikan nuget dan sosis kemasan mungkin lebih mudah dibuat sebagai menu sarapan. Begitu juga dengan wafel, panekuk, dan kue-kue manis. Tetapi banyak makanan sarapan khas lainnya justru dicap memiliki reputasi buruk karena meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, darah tinggi, hingga kardivaskular.

3. Jus jeruk jadi menu sarapan yang sehat

Baca Juga: Rekomendasi 8 Menu Sarapan Sehat, Bisa Dimakan sebelum Olahraga Pagi

Fakta: kebanyakan dokter mungkin akan merekomendasikan untuk lebih baik makan buah jeruk langsung. Sebab jus buah sarat dengan gula. Satu gelas jus jeruk delapan ons mengandung 23 gram gula (hampir 6 sendok teh), bahkan lebih dari dua kali lipat jeruk ukuran sedang.

Selain itu, semua serat pada jeruk bisa masuk ke dalam tubuh jika Anda mengonsumsinya dalam bentuk buah. Tentu juga masih tinggi vitamin C dan nutrisi penting lainnya.

4. Sarapan mencegah makan berlebihan sepanjang hari

Fakta: Penelitian di Cornell University menemukan hal sebaliknya dari teori di atas. Dalam studi tersebut, para peneliti lakukan studi terhadap orang yang biasa sarapan dan tidak selama tiga hari yang berbeda. Peneliti kemudian melihat pola makan dari kedua kelompok tersebut.

Hasilnya, orang-orang yang melewatkan sarapan memang lebih lapar saat siang. Tapi, mereka juga tidak makan berlebihan saat siang atau di sore hari. Faktanya, mereka justru makan sekitar 400 kalori lebih sedikit sehari daripada yang terbiasa sarapan.

5. Sarapan bantu menurunkan berat badan

Fakta: Dalam uji coba terkontrol secara acak selama empat bulan, para ilmuwan di University of Alabama di Birmingham menemukan bahwa sarapan tidak berpengaruh pada penurunan berat badan. Peserta kehilangan jumlah berat badan yang sama, terlepas dari mereka sarapan maupun tidak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI