Mendukung Orang Lain yang Sedang Terpuruk juga Dapat Meningkatkan Kesehatan, lho!

Cesar Uji Tawakal | Rosiana Chozanah
Mendukung Orang Lain yang Sedang Terpuruk juga Dapat Meningkatkan Kesehatan, lho!
Ilustrasi memberi dukungan (freepik.com/pressfoto).

Menurut peneliti, mendukung orang lain dapat menghilangkan stres sehingga mengurangi peradangan di tubuh.

Suara.com - Ketika dalam masa terpuruk, mendapat dukungan sosial dari orang-orang sekitar dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi kesehatan mental maupun fisik.

Kini, peneliti ingin mengetahui apakah memberikan dukungan sosial juga akan mendapat manfaat yang sama seperti mendapat dukungan sosial.

Dari hasil penelitian oleh ilmuwan dari The Ohio State University, ternyata membantu orang lain juga dapat meningkatkan kesehatan orang yang memberi dukungan.

Mereka menggunakan sampel darah 1.054 orang dewasa, yang usianya antara 34 hingga 84 tahun untuk mengetahui tingkat interleukin-6 (IL-6) pada tubuh peserta. IL-6 merupakan penanda peradangan sistemik dalam tubuh.

Baca Juga: All Girls All Around: Ketika Lari Menyatukan dan Menguatkan Perempuan

Peneliti meminta peserta menilai sendiri seberapa banyak mereka bersedia mendukung keluarga, teman, dan pasangan.

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mendukung pasangan. (Sumber: Shutterstock)

"Hubungan positif dapat dikaitkan dengan peradangan yang lebih rendah, ini termasuk pada orang yang mengatakan dapat memberi dukungan (kepada orang dalam hubungan itu)," jelas penulis utama studi Tao Jiang, dilansir Medical Xpress.

Hasilnya tetap sama meski sudah memperhitungkan faktor lain yang dapat memengaruhi peradangan, seperti usia, pendapatan, pendidikan hingga perilaku kesehatan.

Jadi, temuan ini membuktikan bahwa bersedia membantu orang lain juga sama pentingnya dengan menerima dukungan.

Peneliti berteori bahwa memberi dukungan kepada teman atau keluarganya dapat menghilangkan stres, sehingga mengurangi peradangan.

Baca Juga: Manggung di Coachella, Green Day Serukan Dukungan untuk Palestina

Namun, rekan peneliti yakni profesor asosiasi Baldwin Way menegaskan bahwa penelitian ini hanya berdasarkan perkataan peserta bahwa mereka bersedia, bukan tindakan yang sebenarnya.