Suara.com - Ketika dalam masa terpuruk, mendapat dukungan sosial dari orang-orang sekitar dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi kesehatan mental maupun fisik.
Kini, peneliti ingin mengetahui apakah memberikan dukungan sosial juga akan mendapat manfaat yang sama seperti mendapat dukungan sosial.
Dari hasil penelitian oleh ilmuwan dari The Ohio State University, ternyata membantu orang lain juga dapat meningkatkan kesehatan orang yang memberi dukungan.
Mereka menggunakan sampel darah 1.054 orang dewasa, yang usianya antara 34 hingga 84 tahun untuk mengetahui tingkat interleukin-6 (IL-6) pada tubuh peserta. IL-6 merupakan penanda peradangan sistemik dalam tubuh.
Baca Juga: 5 Manfaat Tomat untuk Wajah, Salah Satunya Membantu Penyembuhan Luka
Peneliti meminta peserta menilai sendiri seberapa banyak mereka bersedia mendukung keluarga, teman, dan pasangan.
![Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2014/08/31/shutterstock_180189296.jpg)
"Hubungan positif dapat dikaitkan dengan peradangan yang lebih rendah, ini termasuk pada orang yang mengatakan dapat memberi dukungan (kepada orang dalam hubungan itu)," jelas penulis utama studi Tao Jiang, dilansir Medical Xpress.
Hasilnya tetap sama meski sudah memperhitungkan faktor lain yang dapat memengaruhi peradangan, seperti usia, pendapatan, pendidikan hingga perilaku kesehatan.
Jadi, temuan ini membuktikan bahwa bersedia membantu orang lain juga sama pentingnya dengan menerima dukungan.
Peneliti berteori bahwa memberi dukungan kepada teman atau keluarganya dapat menghilangkan stres, sehingga mengurangi peradangan.
Baca Juga: Penting! Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membantu Remaja yang Depresi
Namun, rekan peneliti yakni profesor asosiasi Baldwin Way menegaskan bahwa penelitian ini hanya berdasarkan perkataan peserta bahwa mereka bersedia, bukan tindakan yang sebenarnya.
"Tetapi, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih beragam tentang hubungan antara kesehatan dengan hubungan sosial," tandas Jiang.